Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek. Bencana tanah longsor yang terjadi di jalur utama Kampak-Munjungan, Trenggalek menyebabkan kerusakan kawasan hutan seluas empat hektare. Seluruh tanaman yang ada di atasnya hancur terbawa material longsor.
Wakil Administratur Perhutani Kediri Selatan Andy Iswindarto mengatakan, lokasi longsor di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak tersebut masuk dalam kawasan lahan Perhutani Petak 146 D.
"Kalau luas induk kawasan itu 22,4 hektare, sedangkan yang terdampak longsor ini luasnya sekitar empat hektare. Kalau dilihat dari kondisi tegakan yang ada di atasnya relatif rapat," kata Andy saat konferensi pers di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Senin (22/1/2018).
Menurut Andy, di wilayah tersebut terdapat berbagai jenis tegakan, di antaranya pohon Pinus, Jabon, Sengon, serta Pucung. Aneka jenis tanaman itu saat ini kondisinya hancur terseret dan tertimbun material longsor.
"Meskipun tegakannya banyak, tapi potensi longsor di wilayah tersebut sangat tinggi, karena struktur tanahnya gembur dan mudah lapuk apabila terkena air. Selain itu memiliki kemiringan lahan yang ekstrem," ujarnya.
Andy menjelaskan, tanda-tanda longsor itu sudah muncul sejak beberapa bulan yang lalu. Di atas perbukitan di Petak 146 D, sebagian tanahnya ambles dan retak-retak, hal itu juga telah diketahui Perhutani bersama TNI dan Polri.
Dengan tanda-tanda tersebut pihaknya melakukan langkah antisipasi bersama pihak terkait agar tidak sampai menimbulkan korban jiwa, dengan memberikan imbauan kepada masyarakat.
"Karena kalau longsornya pasti akan terjadi. Mungkin ke depan yang perlu kami lakukan lebih dini adalah melakukan penutupan apabila terjadi retakan-retakan tanah, sehingga air tidak masuk dan memicu longsor," imbuhnya.
Dikatakan Andy, strategi penutupan retakan tanah tersebut baru ia ketahui setelah mendapatkan penjelasan langsung dari tim Geologi Universitas Gadjah Mada yang melakukan penelitian di lokasi longsor. "Ini akan kami sampaikan kepada semua jajaran Perhutani di Trenggalek agar melakukan langkah demikian, sehingga bisa mengurangi potensi longsornya," imbuhnya. (dtc)