Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sukabumi. Warga di enam kecamatan Kabupaten Sukabumi mengalami gatal-gatal diduga karena terpapar merkuri. Para warga terkena merkuri karena memanfaatkan aliran sungai yang melintas wilayahnya. Tercatat ada delapan sungai yang diduga terkena limbah merkuri.
Data tersebut merupakan hasil penelusuran tim gabungan dari Kodam III/Siliwangi bersama sejumlah unsur dari Polda Jabar Subdit IV Ditreskrimsus, KLHK, DLH Jabar dan Kesdam III.
Berikut enam kecamatan yang diduga warganya terdampak merkuri:
1. Kecamatan Cisolok : Desa Cicadas, Desa, Gunungkaramat, Desa Caringin, Desa Pasirbaru, Desa Sukarame, Desa Karangpapak dan Desa Cimaja
2. Kecamatan Simpenan : Desa Cidadap, Desa Loji, Desa Sangrawayang, Desa Kertajaya dan Desa Cihaur
3. Kecamatan Ciemas: Desa Ciemas, Desa Mekarjaya, Desa Ciwaru dan Desa Tamanjaya
4. Kecamatan Ciracap : Desa Purwasedar, Desa Ciracap dan Desa Pasirpanjang
5. Kecamatan Waluran : Desa Waluran, Desa Waluran Mandiri, Desa Mekarmukti dan Desa Caringin Nunggal
6. Kecamatan Surade : Desa Pasir Ipis, Desa Kadaleman dan Desa Sirnasari
Sementara delapan aliran sungai yang diduga tercemar adalah Sungai Cibareno, Sungai Cimaja, Sungai Cidadap, Sungai Cibutun, Sungai Cisaar, Sungai Cimarinjung, Sungai Ciwaru dan Sungai Cikarang.
"Jadi ceritanya ini Sukabumi sudah terkenal sebagai produsen pengolahan bahan merkuri dengan bahan pokok batu sinabar yang berasal dari luar jawa kemudian diolah salah satunya di Sukabumi. Menyikapi hal itu, TNI berdasarkan perintah bapak Panglima kemudian mencari tahu ada terdampak enggak masyarakat ini," kata Kapendam III/Siliwangi Kolonel Arh Desi Ariyanto saat menggelar pengobatan massal di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/2/2018).
Atas perintah itu Babinsa kemudian bergerak mencari data lebih lanjut hingga ditemukan ada beberapa warga yang diduga terpapar. "Nah hari ini kami dari tim gabungan Polda Jabar Subdit IV Ditreskrimsus, KLHK, DLH Jabar dan Kesdam III melakukan penelitian lebih lanjut. Dilakukan pemetaan kemudian diambil sampel-sampel sesuai dengan bagian masing-masing," paparnya. (dtc)