Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Gunungkidul. Pemerintah Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, DIY berusaha mengatasi munculnya lubang raksasa di wilayahnya. Selain itu, hal ini juga telah dilaporkan ke BPBD Gunungkidul.
"Setelah pemerintah desa menerima laporan kita tampung, kita respon. Kemudian kita sampaikan ke pemerintah kecamatan," kata Kabag Pemerintahan Desa Bedoyo, Age Haribowo kepada detikcom di lokasi, Rabu (7/2/2018).
"Nanti setelah dari pemerintah kecamatan akan diteruskan ke BPBD Gunungkidul," lanjutnya.
Haribowo menjelaskan, pihaknya sudah menerima laporan sejak muncul genangan air kemudian terbentuk lubang di ladang warga pada November 2017 lalu. Setelah dicek ternyata benar, di ladang milik Suyatmi muncul lubang misterius.
"Setelah kami cek ternyata tanahnya sudah jomblang seperti sumur," paparnya.
Dia mengakui munculnya lubang misterius ini perlu segera ditangani. Pemerintah desa, sambung Haribowo, sudah berupaya mengatasi bencana ini dengan cara memperlancar aliran air.
"Jadi air yang mengenang itu bagaimana caranya (lancar). Desa sudah berupaya untuk membuatkan parit, selokan, yang bisa memperlancar air agar tidak terjadi genangan seperti kemarin," sebutnya.
Menurutnya bila terjadi genangan air di ladang yang terdapat luweng di bawahnya, maka sangat riskan muncul amblesan tanah. Oleh sebab itu, perlu ada jalur air untuk memperlancar aliran air.
"Karena kemungkinan (di bawah ladang milik Suyatmi) ada semacam terowongan atau luweng," kata Age.
Age menjelaskan, kondisi tanah di desanya memang labil.
"Tebing-tebingnya (tepi lubang) ini kan tanah labil. Tanpa ada hujan pun kadang longsor," tuturnya.
Namun Haribowo mengakui memang intensitas hujan sangat menentukan melebar atau tidaknya lubang-lubang ini. Sebab, akibat hujan beberapa hari terakhir luas lubang berbentuk lingkungan ini semakin melebar.
"Air hujannya kan mengalir masuk ke lubang ini. Jadinya lubangnya semakin melebar, bagian tepinya longsor," paparnya.
Dia menduga lubang ini disebabkan karena ada luweng atau goa vertikal di ladang tersebut. Menurutnya, fenomena ini sudah biasa terjadi di daerah perbukitan seperti di Gunungkidul.
"Karena muara air masuk ke dalam tanah kan ke luweng. Kalau luweng di sini (Gunungkidul) itu pasti ada. Memang dari warga setempat sengaja memelihara luweng itu agar tetap ada," bebernya.
"Ada sampah saja (di luweng) dihilangkan agar air bisa masuk ke dalam tanah, agar tidak terjadi genangan. Karena pertanian kan tidak tahan air kalau lama-lama (tergenang)," pungkas dia. (dtc)