Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington. DC Seorang Senator Amerika Serikat (AS) Chris Murphy dari Partai Demokrat bereaksi keras atas penembakan brutal yang menewaskan 17 orang di sekolah menengah di Florida. Murphy dengan tegas menyatakan Kongres AS bertanggung jawab atas epidemi pembantaian massal di AS.
Seperti dilansir CNN, Kamis (15/2), hal ini disampaikan Murphy saat berbicara di ruang sidang Senat AS pada Rabu (14/2) waktu setempat.
"Epidemi pembantaian massal, momok penembakan sekolah yang satu ke penembakan sekolah lainnya," ucap Murphy. "Ini hanya terjadi di sini bukan karena kebetulan, bukan karena nasib buruk, tapi sebagai konsekuensi atas kelambanan kita. Kita bertanggung jawab atas level kekejian yang terjadi di negara ini, dengan nol paralel di tempat lain," imbuhnya.
Murphy yang merupakan Senator untuk negara bagian Connecticut ini, sejak lama dikenal sebagai pendukung pengendalian senjata api di AS. Murphy kerap secara terang-terangan memperjuangkan pengendalian kepemilikan senjata api. Selama ini kalangan Partai Republik selalu menolak aturan pengendalian senjata api.
Negara bagian Connecticut yang diwakili Murphy, pernah mengalami insiden penembakan brutal tahun 2012. Saat itu, penembakan brutal terjadi di Sekolah Dasar Sandy Hook yang menewaskan 20 siswanya.
Pada Rabu (14/2) waktu setempat, Murphy memulai pidatonya di ruang sidang Senat AS dengan menyoroti bahwa penembakan brutal seperti ini 'tidak terjadi di negara lain selain Amerika Serikat'.
"Sebagai orang tua, ini sungguh membuat saya ketakutan setengah mati bahwa lembaga ini tidak menganggap serius keselamatan anak-anak saya, dan tampaknya banyak orang tua di Florida Selatan yang akan menanyakan pertanyaan yang sama hari ini," ujarnya.
"Kami mendoakan keluarga korban, para korban. Kami mengharapkan yang terbaik," ucapnya lagi.
Beberapa waktu lalu, Murphy mengkritik para anggota Kongres AS lainnya karena dianggap tidak bertindak tegas usai penembakan brutal di Las Vegas, AS. "Inilah saatnya bagi Kongres untuk bangkit dan melakukan sesuatu," tegasnya saat itu.(dtc)