Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Foto seorang pria memberikan benda yang diduga rokok kepada anak di bawah lima tahun (balita) viral di media sosial. Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto akan mencari tahu dan menindaklanjuti kasus tersebut.
"Kami akan mendalami viral foto tersebut. Apa pun alasannya, tentu hal itu tak dibenarkan. Nanti di-follow up oleh komisioner Bidang Kesehatan dan Pengasuhan," kata Susanto kepada detikcom, Rabu (21/2/2018).
Sementara itu, komisioner Bidang Pengasuhan KPAI Rita Pranawati mengatakan anak balita memiliki ketergantungan yang tinggi kepada orang tua mereka.
"Anak usia balita itu treatment-nya masih sangat tergantung pada orang tua. Itu akan jadi kebiasaan pada diri anak. Itu kan menanamkan kebiasaan, tentu hal ini perlakuan yang salah kepada anak," kata Rita saat dihubungi terpisah.
Benda yang diduga rokok itu menyala di bagian ujung dan ada pancaran cahaya di tangan pemberi benda tersebut. Ada sejumlah komentar di media sosial yang menduga benda itu hanya mainan dan bukan rokok betulan.
Meskipun bukan rokok betulan, kata Rita, tindakan tersebut juga termasuk cara pengasuhan yang tidak benar. Dia mengatakan anak kecil juga punya hak untuk diperlakukan secara tepat.
"Tapi tetap saja itu mengajarkan anak merokok meskipun itu bukan rokok betulan. Anak jangan dibuat main-main karena kan anak juga punya harkat dan martabat yang perlu dihormati. Anak itu kan juga belajar dari kebiasaan orang tua," ucap Rita.
"Tindakan seperti itu, jika memang benar, orang tua mengajarkan anak meskipun itu rokok mainan, tetap tidak bisa dibenarkan. Karena kan itu juga pelajaran bagi anak," sambungnya.
KPAI mengimbau orang tua untuk memberikan pengasuhan yang berkualitas kepada anak. Kata Rita, berkeluarga memerlukan komitmen untuk mengasuh anak.
"KPAI mengimbau, nasib anak itu perlindungannya ada di orang tua. Anak bukan untuk main-main. Perlakukan anak dengan sebaiknya, berikan pengasuhan yang berkualitas. Kalau tidak siap punya anak, alihkan pengasuhan kepada orang yang lebih baik," ungkapnya.Posting tersebut mendapatkan banyak respons tidak setuju dari warganet. Mereka berpendapat tindakan tersebut salah dan membahayakan anak. (dtc)