Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bojonegoro - Meski tinggi muka air di papan ukur sudah menunjukan siaga hijau, namun luapan Sungai Bengawan Solo masih merendam sejumlah kecamatan di wilayah timur Bojonegoro. Dua di antaranya adalah Kecamatan Kanor dan Baureno.
Di Kecamatan Boureno ada lima desa yang semua akses jalannya terputus serta rumahnya tergenang banjir. Desa itu adalah desa Kalisari, Tanggungan, Lebaksari, Kadungrejo, dan Pucangarum. Desa desa tersebut terendam banjir karena letaknya yang ada di dataran rendah. Ketinggian air rata rata 50-70 cm.
Salah satu warga desa Kalisari, Agus (34) mengatakan jika banjir di sudah merendam desanya dua hari ini. "Dua hari ini banjir dan sekarang belum surut. Mungkin karena dataran rendah. Ini warga bertahan di rumahnya. Cuma kami berharap ada pasokan makanan karena akses jalan semua tergenang," kata Agus kepada detikcom, Minggu (25/2/2018).
Sementara itu, Kepala BPBD Andik Sudjarwo mengatakan jika saat ini di kecamatan Boureno ada lima desa yang akses jalannya tergenang banjir sehingga warga tidak bisa beraktivitas dan warga masih bertahan di rumah sambil menjaga harta benda karena listrik juga dipadamkan.
BPBD Bojonegoro akhirnya mengambil langkah untuk melakukan dropping sembako untuk logistik serta menyediakan dapur umum di setiap desanya.
"Memang saat ini desa di kecamatan Boureno yang paling parah terdampak banjir karena semua akses jalan tergenang banjir. Kami lakukan dropping makanan dan minuman serta bantuan lain supaya warga tetap bisa bertahan," kata Andik di lokasi Banjir Boureno. dtc