Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banjarnegara. Kondisi jalan provinsi Banjarnegara-Pekalongan serta Banjarnegara-Wonosobo di Desa Paweden, Kecamatan Karangkobar hingga saat ini, masih sulit dilalui. Akibatnya, pasokan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Karangkobar terhenti sejak dua hari lalu.
Manager SPBU Karangkobar, Teguh Hari Wibowo, mengatakan sejak tanah longsor serta jalan ambles di Desa Paweden awal Februari 2018 lalu, pasokan BBM dialihkan melalui Dieng-Wonosobo. Namun saat ini, jalur dari Wonosobo di Desa Wanayasa tidak direkomendasikan untuk dilalui kendaraan pengangkut BBM.
"Sudah dua hari ini tidak ada pasokan BBM. Karena lewat Banjarnegara jalan putus di Desa Paweden sedangkan dari atas yakni Wonosobo jalan di Desa Wanayasa tepatnya di tanjakan Sikelir tidak direkomendasikan," ujarnya, Selasa (27/2/2018).
Untuk memenuhi kebutuhan BBM di wilayah Kecamatan Karangkobar dan sekitarnya hanya mengandalkan stok sebelumnya. "Jadi warga yang membeli menggunakan jeriken tidak kami layani. Kami hanya melayani pembelian langsung," kata dia.
Saat ini stok BBM jenis pertalite, solar, premium sudah habis. Hanya BBM jenis dexlite yang tersedia di SPBU Karangkobar. Menurutnya, hal ini sudah mengganggu aktivitas warga baik ekonomi maupun pendidikan.
"Kalau kami mengimbau agar warga hemat penggunaan BBM bukan wewenang kami," lanjutnya.
Tentang kemungkinan jalur jalur alternatif Banjarnegara-Gripit-Beji-Pagerpelah, kata dia, jalur tersebut tidak layak. Selain jalan sempit juga banyak tanjakan curam. "Medan jalan di jalur alternatif ekstrem. Jadi kalau mobil tangki dengan muatan BBM melalui jalur itu malah berbahaya," ujarnya. (dtc)