Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Perkembangan zaman seringkali tidak memperdulikan sejarah. Diperparah dengan masyarakatnya yang apatis. Hingga saat rencana pembangunan mall bermaksud menghancurkan monumen pahlawan, hal tak terduga terjadi dan menampar alam kesadaran masyarakat.
Di sebuah kota, dengan perkembangan pesat, mall-mall berdiri. Masyarakat tercerabut dari akar sejarahnya. Indentitas abu-abu melekat di diri masyarakat yang tak.lagi peduli dengan alam sekitarnya. Kesibukan dan acuh tak acuh membuat kota semakin penat. Kriminalitas merajalela, penguasa dan pengusaha berkomplot, sejarah kota terancam.
Sebuah monumen pahlawan akan digusur untuk dibangun menjadi mall. Sebagian kecil masyarakat mulai gusar. Sebagian lain tetap tidak peduli. Sedangkan upaya penghancuran monumen semakin jelas. Akhirnya, tiga patung pria dan dua patung perempuan di atas monumen hidup dan melakukan perlawanan.
Kisah tersebut adalah penggalan naskah Monumen karya Indra Tranggono. Menurut sang sutradara, M Rizki Akbar, naskah ini dimainkan oleh aktor dan aktres Teater SMAN 3 Medan. Naskah ini akan dipentaskan di Gedung Utama, Taman Budaya Sumatera Utara, Sabtu (3/3/2018), dalam dua sesi. Sesi pertama dimainkan pukul 15.00 WIB, sesi kedua 19.30 WIB.
Menurut pimpinan panggung, Ibnu Hajar, untuk menonton pementasan ini, saat ini tinggal sesi malam kedua. Pasalnya, dari 1.000 tiket yang dijual, 600 sudah habis terjual untuk pementasan di sesi pertama. "Alhamdulillah sudah 600 tiket terjual. Tinggal yang malam hari," katanya kepada medanbisnisdaily.com.
Dijelaskannya, pementasan ini melibatkan banyak orang, yakni Hj Elfi Sahara sebagai pimpinan produksi, Ibnu Hajar sebagai pimpinan panggung, M Rizky Akbar sebagai sutradara, Ahmad Badren Siregar sebagai artistik, M. Arif Nasution sebagai penyaji musik, M Aqhsal Ryandi sebagai dokumentasi, Chloe Jane Paget sebagai kostum, dan Rezki bagian ticketing.