Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin, berharap kasus penganiyaan terhadap ulama tidak ada lagi di Indonesia. Sehingga diharapkan penjelasan dari pihak polisi bisa mengungkapkan kasus sebenarnya sehingga masyarakat tidak mendapatkan informasi palsu alias hoax.
"Kita minta kepolisian buat laporan yang jelas dan transparan benar atau tidaknya ada pihak yang ingin menganiaya ulama. Motifnya apa. Apa nakut-nakutin ulama aja,’’ ujarnya kepada wartawan usai meresmikan peletakan batu pertama pengembangan Masjid Al Hasanah, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan, Minggu (4/2/2018).
Diketahui, aksi penyerangan terhadap ulama oleh orang diduga gila terjadi di beberapa daerah di Jabar. Kasus pertama dialami KH. Umar Basri pimpinan pondok pesantren Al Hidayah Cicalengka yang dianiaya di dalam masjid oleh pria diduga gila. Selanjutnya kasus penganiayaan terhadap ustaz Prawoto (40) Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) dianiaya tetangganya sendiri Asep Maftuh (45) yang diduga mengalami gangguan jiwa hingga tewas. Terakhir seorang pria diduga gila hendak masuk ke rumah pimpinan ponpes Nahdjussalam Cileunyi H Bibin Sarbani. Beruntung pria tersebut dapat ditangkap oleh para santri.
Dikatakan Ma'ruf Amin, setelah diteliti kasus itu dinyatakan Kapolri ternyata orang gilanya hanya tiga orang dan selebihnya merupakan berita bohong atau hoax.
"Jadi pihak kepolisian harus kerja cepat, kalau memang diketahui pelakunya memang ada, maka perlu diambil tindakan. Ulama harus dilindungi karena peta nya sangat penting di negara ini. Jangan sampai dirusak oleh orang yang ingin menakut-nakuti ulama," tegasnya.
Diakuinya, melihat rangkaian penyerangan ini janggal karena sebagian besar pelakunya dicap sebagai orang gila.
"Harus diselidiki mana yang gila benar mana yang tidak. Jika memang benar pelaku penyerangan mengalami gangguan jiwa, mereka harus segera diobati. Namun, jika tidak ada gangguan jiwa, maka pelaku penyerangan harus ditindak tegas," kata Ma'ruf.