Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Trenggalek. RA, wanita yang menggelonggong ibu dengan alasan pengobatan, mengaku menyesal. Dia tidak menyangka ibunya meninggal.
"Saat itu saya yakin cara itu (gelontor air) untuk menyembuhkan. Saya tidak berpikir itu mengakibatkan ibu saya tidak bisa bernapas," kata RA di Mapolres Trenggalek, Jalan Brigjend Soetran Trenggalek, Selasa (6/3/2018).
Tukinem (51), warga warga Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, tewas di depan rumah pada Minggu (4/3). Dia digelonggong air pakai selang oleh RA dan 6 anggota keluarganya.
Menurut RA, ibunya mengaluh sakit perut dan dada. "Ibu sendiri yang minta untuk diobati. Tujuan dimasukkan air dan ikan teri agar bisa sembuh dan penyakitnya keluar," kata RA sambil terisak.
RA mengaku beraksi di luar kesadaran. Tak ada yang mengajarinya berbuat seperti itu. Ia menggelonggong ibunya dengan air dan memasukkan ikan teri ke mulut ibunya, semata-mata demi kesembuhan.
"Tidak ada (yang mengajari). Saya menyesal. Itu di luar kesadaran," jelas RA.
Selain RA, polisi mengamankan JB (menantu korban), JMT (adik kandung), SYN (adik ipar), KTN (adik ipar), APL (keponakan) serta AP (keponakan). RA disangka berperan paling besar.
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra mengatakan, berdasarkan autopsi, korban mengalami luka di mulut. Rongga pernapasannya penuh air. "Itu yang menyebabnya dia kehabisan napas dan meninggal," tuturnya. (dtc)