Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuat sistem pencairan dana baru untuk mencairkan subsidi daging PD Dharma Jaya. Sistem tersebut akan mencegah pencairan dana subsidi telat.
Kepala Dinas Kelautaan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Darjamuni mengatakan dinasnya akan diberi tenggat waktu rekomendasi dua hari. Sementara, Dharma Jaya diberi waktu lima hari.
"Supaya ini tidak terjadi lagi, kita buatkan SOP yang tadi, mekanisme pembayarannya gimana. Misalnya kita buat untuk rekomendasi dua hari, kalau dua hari lebih berarti ada di saya. Biar diperbaikin Dharma Jaya lima hari, kalau lebih berarti dia yang salah jangan saya. Biar ketahuan semuanya," kata Darjamuni di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (26/3/2018).
Darjamuni menjelaskan masing-masing dinas akan mendapat tenggat waktu tertentu. Dengan tenggat tersebut, Darjamuni berharap tidak ada lagi keterlambatan pencairan subsidi.
"Iya dibuatkan jadi kita timeline supaya ketahuan kalau keterlambatan pembayaran di mana nih letaknya, kita tinggal cek. Jadi a-z siapa yang bertanggung jawab, SKPD mana, Bank DKI, saya, atau BUMD-nya sendiri, BPKD, dan lain-lain nanti ketahuan semua," sebutnya.
Darjamuni menuturkan dengan sistem tersebut, pencairan bisa dicairkan maksimal hingga sebulan. "Saya buat rekomendasi satu hari ke BPKD juga selesai. Yang banyak itu verifikasi data. Bu Marina (Dirut Dharma Jaya) aja minta lima hari, belum lagi Pasar Jaya, bisa 20 sampai sebulan," terangnya.
Sebelumnya, Dirut Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati mengeluhkan pencairan dana subsidi daging yang lama. Pencairan dana untuk awal tahun 2018 baru dicairkan pada bulan ini dengan anggaran sebesar Rp 54 miliar. (dtc)
NASIONAL
--------
Titiek: Probosutedjo Darmabaktikan Hidupnya untuk Pendidikan
Medanbisnisdaily.com - Bantul - Almarhum Probosutedjo dikenal sebagai sosok yang mendarmabaktikan hidupnya di dunia pendidikan. Oleh sebab itu, selama hidupnya Probosutedjo banyak mendirikan sekolah dari TK sampai perguruan tinggi.
"Beliau sangat memperhatikan mengenai pendidikan. Beliau mendirikan Universitas Mercu Buana yang sudah meluluskan ribuan sarjana," kata keponakan Probosutedjo, Siti Hediati Haryadi atau Titiek Soeharto sesuai prosesi pemakaman, di Kemusuk, Sedayu, Bantul, Senin (26/3/2018).
"Kami sebagai keluarga ikut bangga. Beliau menaruh perhatian dan mendarmabaktikan jiwanya untuk pendidikan. Beliau memang latar belakangnya adalah guru," lanjutnya.
Selain berjasa dibidang pendidikan kata Titiek, Probosutedjo juga dikenal sebagai sosok yang berjiwa sosial tinggi. Selama hidupnya Probosutedjo kerap membantu warga terutama warga Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul.
"Probosutedjo sama seperti Soeharto, selalu konsen memperhatikan keadaan masyarakat yang masih belum sejahtera. Oleh karena itu, beliau setiap kali pulang (ke Kemusuk) selalu bikin sesuatu untuk hiburan dan makan-makan," paparnya.
Titiek melanjutkan, sebelum meninggal beberapa bulan lalu dia bersama Tutut dan Mamik bertemu dengan Probosutedjo di kediamannya di Jakarta. Saat dikunjunginya, memang kondisi kesehatan Probosutedjo melemah.
"Umur 87 tahun mungkin beliau (fisiknya) sudah lemah," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Titiek juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang ikut melayat di komplek Makam Somenggalan, Sedayu, Bantul.
"Mudah-mudahan Pak Probosutedjo diampuni dosa-dosanya. Diberikan tempat yang mulia di sisi Allah. Langkah bapak-ibu ke sini untuk menguatkan hati keluarga semoga bisa mendapatkan balasan dari Allah," tutupnya. dtc
===