Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya. Askan, tukang becak yang menyimpan uang Rp 49 juta, mengaku memiliki dua orang anak. Namun ketika ditanya, dia berceracau tidak jelas. Hal ini disampaikan Camat Tambaksari Ridwan Mubarun.
"Jadi dia bercerita punya anak dua di Kalimantan dan di mana gitu kocar-kacir katanya," ujar Ridwan saat dihubungi detikcom di Surabaya, Selasa (27/3/2018).
Askan juga mengaku memang sudah tidak tahu lagi letak keberadaan anaknya karena sudah lama tidak berhubungan. Dulu, dia memang sempat ke sana, tetapi dalam beberapa tahun ini sudah tidak pernah lagi. Namun, ketika ditanya lebih lanjut, jawaban Askan justru tidak nyambung.
"Ketika ditanya itu jadi tidak nyambung, habis cerita terus ditanya apa jawabnya apa," lanjut Ridwan.
Tak hanya itu, ketika diajak mengobrol, Askan seringkali berdalih mengantuk dan ingin rebahan saja. Ridwan menganggap hal ini karena pengaruh obat yang menciptakan efek mengantuk pada pasien.
Ridwan menambahkan kondisi Askan ketika dijenguknya kemarin sudah jauh lebih baik dari pertama masuk. Cara berbicaranya sudah cukup lantang meskipun beberapa kali sempat tidak nyambung.
Rencananya, ketika nanti sudah sembuh, Askan akan diantar ke Liponsos untuk selanjutnya mendapat perawatan dengan obat jalan didampingi petugas TB yang ada di sana.
"Kan kalau pengobatan TB itu cukup lama dan tidak boleh berhenti juga obatnya," tambah Ridwan.
Askan, pria berusia 72 tahun ini didiagnosa menderita penyakit infeksi paru-paru. Dia ditemukan lemas dengan kondisi demam tinggi di Jl Teratai Tambaksari Surabaya, Rabu (21/3). Pria asal Jombang ini kini dirawat di ruang Palem 1 khusus paru-paru di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Awalnya dia mengaku memiliki keponakan dan paman di Surabaya. Kemudian informasi itu direvisi, bilang hanya punya kenalan bernama Halimah di daerah Tambaksari. Selanjutnya ia mengaku hidup seorang diri. Nah, kali ini dia mengatakan memiliki 2 anak di Kallimantan. Tim medis RSUD Dr Soetomo menengarai Askan mengalami kepikunan. (dtc)