Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Gereja Katedral mengawali ibadat Jumat Agung dengan digelarnya visualisasi Jalan Salib. Di antara para jemaat, tampak seorang penerjemah bahasa isyarat tengah menerjemahkan percakapan dalam visualisasi Jalan Salib.
Pria penerjemah tersebut duduk di depan menghadap jemaat-jemaat tuna rungu yang berada di tenda yang tersedia di halaman Gereja Katedral. Berbaju hitam, ia tampak menerjemahkan setiap percakapan.
Pria itu bernama Frans Dwi (37). Frans Dwi mengawali kegiatannya menjadi penerjemah bahasa isyarat di Gereja Katedral sejak tahun 2002.
"Jadi pada saat saya kuliah memang ada penugasan untuk setiap mahasiswa. Saya dari sekolah tinggi jurusan filsafat. Terus di komunitas kami selain kuliah silakan mengambil karya sosial masing-masing. Pilih, anak jalanan, petani, nelayan buruh, saya ambil bidang disabilitas. Saya tekuni sampai sekarang," ujar Frans saat ditemui di Gereja Katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (30/3/2018).
Frans belajar bahasa isyarat di Lembaga Daya Dharma (LDD) Keuskupan Agung Jakarta. Selain melalui LDD, ia juga mengaku belajar secara otodidak dengan para tuna rungu di Gereja Katedral.
Hari ini, Gereja Katedral menggelar rangkaian Ibadat dari Tri Hari Suci yakni Jumat Agung. Ibadat Jumat Agung diawali dengan visualisasi Jalan Salib pada pukul 09.00 tadi, kemudian ibadat pertama pada pukul 12.00 disusul dengan dua ibadat lainnya pada pukul 15.00 dan 18.00 WIB. (dtc)