Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kabupaten Bandung. Lebih dari 30 pasangan calon pengantin dari beragam usia mengikuti pernikahan massal yang diselenggarakan oleh Yayasan Senyum Indonesia. Pernikahan massal itu dinamai 'Maret Merit'. Mereka melangsungkan akad nikah di pinggir Danau Cukul, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pantauan, Sabtu (31/3) setiap satu pasang calon pengantin bergantian melaksanakan akad nikah di sebuah dermaga yang dihias dengan ornamen wedding, lengkap dengan janur kuningnya.
Dermaga yang digunakan untuk akad nikah itu, dilapisi oleh karpet berwarna hijau. Para calon pengantin itu langsung dinikahkan oleh seorang penghulu dan di saksikan oleh saksi nikah yang duduk di hadapan meja berkain putih.
Prosesi pernikahan massal ini bisa dikatakan tidak biasa. Pasalnya momen sakral itu dilangsungkan di pinggir danau yang dikelilingi oleh perkebunan teh dan rimbunnya pepohonan dengan suasana sejuk.
Pasangan pertama, Sukirman Nababan (67) dan Ayu Suratin (43) langsung berjalan dari tenda adara ke dermaga. Keduanya langsung duduk dihadapan penghulu.
"Saya terima, nikahnya Ayu Lestari binti Adam dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai," ucap Sukirman.
"Sah?," ujar penghulu. "Sah-sah," diikuti serentak olej tamu undangan dan peserta nikah massal. Setelah pasangan itu dinyatakan sebagai suami istri, penghulu langsung menikahkan peserta lainnya.
Usai melangsungkan akad nikah, Sukirman dan Ayu diboyong ke Cukul Sunrise Point untuk melakukan sesi foto wedding dengan menaiki perahu karet hingga ke tepi danau. Di Cukul Sunrise Point, keduanya langsung berfoto mesra, laiknya pengantin baru.
Pernikahan antara Sukirman dan Ayu merupakan pernikahan kedua. Sukirman sudah memiliki tiga anak, sedangkan Ayu sudah memiliki dua anak.
"Alhamdulillah, pernikahan kedua kami berlangsung dengan lancar dan hidmat," kata Sukirman di Cukul Sunrise Point.
Pria asal Medan yang kini tinggal di Sumedang ini berujar, ia menikahi Ayu atas seizin ketiga anaknya, begitupun Ayu, wanita kelahiran Bandung itu juga menikah Sukirman atas seizin kedua anaknya.
"Kita bertemu di Cimindi lagi main baru-baru ini. Ini pernikahan kedua. Apalagi pernikahan kedua ini diselemggakan di tepi danau dengan pemandangan kebun teh, rasanya beda dibanding pernikahan pertama, lebih mengesankan," ujar Ayu.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksanaan Bayu Permadani mengatakan, nikah massal Maret Merit ini diikuti oleh 35 pasang pengantin. Kegiatan tersebut ditujukan untuk tunawisma dan warga yang perekonomiannya kurang. Kegiatan ini digelar sudah yang ketiga kalinya, sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2012 dan 2013.
"Ini kegiatan Maret Merit 2018 yang diselenggarakan untuk para tunawisma yang diikuti oleh 35 pasang pengantin. Kami pilih lokasi Maret Merit di sini karena lokasinya sangat menarik dan romantis," ujarnya.
Bayu berharap dengan diselenggarakannya nikah massal Maret Merit itu, mereka dapat menikah secara sah dan memiliki surat-surat. Tidak hanya dinikahkan, sehari sebelum dinikahkan, panitia pun turut memberikan daurah dan memberikan modal usaha sebesar Rp 500 ribu.
"Harapannya, semoga para tunawisma yang menikah di sini bisa pulang ke keluarganya dengan selamat. Rata-rata mereka adalah tunawisama, kami ingin saat mereka pulang mendapat surat nikah," pungkasnya. (dtc)