Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ady Surya, pendiri serta ketua Asosiasi Produksi Ikan Kaleng Indonesia (APIKI) menyebut temuan cacing parasit dalam ikan makarel kaleng adalah hikmah besar. Bukan soal keamanan pangan, tetapi masalah estetika saja.
"Prinsipnya dari keamanan mutu pangan itu aman tapi ada zat lain, ada bahan lain, yang saya sebut cacing laut tadi itu kan. Lima puluh tahun kami proses nggak ada apa-apa. Makanya hikmah besar kami diingatkan konsumen, kami jadi aware," tutur Ady di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (6/4).
Dijelaskan olehnya, dengan melalui proses pengalengan saja cacing sudah dua kali dimatikan. Yaitu dalam proses pembekuan lalu saat pemanasan.
"Bakteri saja mati. Apalagi cacing. Intinya memang ini masalah estetika saja," imbuh dia.
Ady sebut selama ini dalam produk olahan perikanan hanya ikan kaleng saja yang diwajibkan SNI (Standar Nasional Indonesia). Selain itu juga produksi ikan kaleng sudah mengantongi beberapa standar mutu internasional seperti GMP, HACCP dan ISO serta standar nasional Halal MUI dan MD BPOM.
Ke depannya Ady berharap masyarakat Indonesia tidak akan takut lagi untuk mengonsumsi ikan khususnya ikan kalengan. Bahkan ia pun menyatakan nantinya masyarakat akan sangat mencintai ikan kaleng.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat (6/4) Kepala BPOM RI Penny K Lukito menyebutkan bahwa konsumen tidak perlu lagi takut untuk makan ikan kalengan. "Di luar itu (BETS tertentu yang ditarik), aman," pungkasnya. (dth)