Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar Tingalan Jumenengan Dalem atau peringatan penobatan/ kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tahun ini merupakan peringatan 30 tahun bertahtanya Sultan sebagai raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat berdasarkan perhitungan Jawa.
Serangkaian acara telah dilaksanakan sejak Jumat (13/4) sampai Selasa (17/4) mendatang. Serangkaian acara yang telah dilaksanakan dan akan dilaksanakan yaitu Ngebluk, Ngapem, Sugengan dan Labuhan. Khusus pada hari Minggu (15/4) wisata Keraton ditutup untuk acara Sugengan.
Acara Sugengan dilaksanakan pada Minggu, 29 Rejeb/15 April 2018, tepat pada hari peringatan penobatan Sultan. Acara sugengan ini akan dihadiri kerabat keraton beserta abdi dalem.
Penghageng Kawedanan Hageng Paniterapura GKR Condorokirono mengatakan karena tahun ini adalah bertepatan dengan tahun Dal (Jawa) maka akan ada acara khusus berupa labuhan di Petilasan Dlepih Kayangan, Wonogiri. Acara labuhan di Dlepih ini hanya dilaksanakan setiap 8 tahun sekali. Labuhan lainya dilaksanakan di tempat seperti tahun-tahun sebelumnya yakni di pantai Parangkusumo, Bantul, Gunung Merapi, dan Gunung Lawu.
"Tahun ini melabuh di 4 area. Karena ini masih masuk tahun Dal jadi ada yang di Dlepih juga. Biasanya 3 lokasi sekarang ini 4," kata GKR Condrokirono di Keraton Yogyakarta, Sabtu (14/4).
Labuhan digelar dua hari yakni Senin, 30 Rejeb/16 April 2018 di Parangkusumo dan Dlepih Kayangan Wonogiri. Untuk labuhan Merapi dan Lawu dilaksanakan pada hari Selasa 17 April 2018.
Keluarga Keraton Yogyakarta berharap Keraton masih bisa dipercaya sebagai tolok ukur kebudayaan.
"Karena bagaimanapun kita ini wong Jawa, bali neng Jawane. Banyak juga anak-anak sekarang itu tidak bisa Jawa. Budaya itukan masih harus kita pegang. Kalau tidak kita yang melestarikan budaya dan identitas kita mau dibawa kemana," katanya.
Perlu diketahui Sri Sultan Hamengku Buwono X naik tahta pada Hari Selasa Wage tanggal 29 Rejeb tahun Wawu 1921 atau bertepatan dengan tanggal 7 Maret 1989. Berdasarkan penanggalan Jawa maka tahun ini Sri Sultan genap bertahta selama 30 tahun. (dtc)