Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Beji Timur, Depok, Dedi Juansyah mengakui dirinya bersama sebagian panitia kompetisi sepak bola menggeruduk kediaman JJ Rizal. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Rizal yang dianggapnya telah mempermalukan panitia. Sebab Rizal membentangkan spanduk penolakan pembangunan apartemen kos Avicena ketika Wali Kota Depok Mohammad Idris Abdul Shomad tengah membuka pertandingan.
"Si Rizal itu bodoh, gak punya etika. Kompetisi sepak bola anak-anak itu acara saya dan teman-teman lantas ngapain di berlaku kayak gitu. Itu momennya gak tepat karena di acara saya," kata Dedi yang biasa disapa Mono itu kepada detik.com melalui telepon, Minggu (15/4/2018).
Saat Rizal dan temannya, Azis, beraksi, Mono mengaku bersama segenap panitia kompetisi tak bereaksi karena khawatir menimbulkan hal-hal tak inginkan. Tapi dia pribadi merasa dipermalukan di hadapan wali kota maupun para tamu undangan. Karena itu ketika Wali Kota Idris dan rombongan meninggalkan tempat acara, dia bersama panitia mendatangi kediaman Rizal tak jauh dari lapangan.
"Saya mau tanya ke dia apa maksudnya berbuat begitu? Dia bilang sudah tiga kali bikin aksi tapi gak ditanggepin sama wali kota ya itu urusan dia, bodohnya dia," ujar Mono.
Saat ditanya apakah dirinya termasuk yang mendukung atau menolak rencana pembangunan apartemen kos di dalam pemukiman Beji Timur, Mono menegaskan dirinya tak mau menjawab. "Anda kan telepon soal kompetisi yang direcokin si Rizal, kenapa ngerembet ke soal itu?" ujarnya.
Tapi dia kemudian menjelaskan dirinya memang tak pernah ikut hadir dalam acara pertemuan warga yang menolak apartemen. "Ngapain hadir karena mereka juga enggak mengakui ada RT/RW dan LPM kok," ujarnya.
Mono menegaskan, sebagai ketua LPM justru dirinya sudah berusaha menenangkan panitia yang sangat marah dengan perilaku JJ Rizal. "Tadi kalau gak saya halang-halangin sudah anarkis mereka," tegasnya.
dtc