Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Magelang - Ribuan umat Buddha melakukan kirab dari Candi Mendut hingga Candi Borobudur, hari ini. Dalam kirab ini, para bhikku selalu memercikkan air suci ke setiap masyarakat yang berjejer menanti di pinggir jalan.
Prosesi tersebut merupakan rangkaian kegiatan dalam merayakan Hari Tri Suci Waisak 2562 BE/2018. Sepanjang perjalanan para bhikku selalu memercikkan air suci ke setiap masyarakat yang berjejer di pinggir jalan. Percikan air tersebut ternyata memiliki makna tersendiri.
"Percikan air ke badan/kepala umat ini bermakna supaya mereka mendapatkan sinar dan cinta kasih dari sang Buddha," ujar Ketua Dhammaduta dari Thailand, Bhikku Wongsin Labiko Mahathera, di sela pelaksanaan kirab, Selasa (29/5/2018).
Bagi umat Buddha, kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur yang berjarak sekitar 5 kilometer adalah salah satu prosesi yang pasti dilaksanakan. Kirab tersebut merupakan suatu gerakan bersama dalam rangka meditasi, atau bisa disebut juga meditasi berjalan.
"Prosesi ini adalah momen paling religius bagi umat. Saat kita sedang berjalan, kita juga sedang melatih kesadaran, sehingga pikiran kita menjadi tenang dan seimbang," terang Bhikku Wongsin.
Dengan menguasai diri dan fokus terhadap keheningan dalam kesadaran, lanjutnya, manusia menjadi lebih tenang. Tidak terganggu oleh apa yang terjadi di luar, baik pikiran maupun fisik. Hal itu sejatinya ada dalam diri setiap manusia yang disebut sifat alami Buddha.
"Ketika kita lupa, kita menjadi tidak sadar dan melakukan banyak kekeliruan. Akibatnya, manusia menjadi penuh dengan angkara murka dan memicu bencana. Untuk itu, manusia harus kembali kepada dirinya yang sejati," lanjutnya.
Untuk diketahui, umat Buddha melakukan kirab sambil membawa sarana puja bakti berupa api abadi dan air suci yang sebelumnya sempat disemayamkan di Candi Mendut. Perayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 akan dipusatkan di Candi Borobudur malam ini.
Detik-detik Waisak direncanakan berlangsung pukul pukul 21.19.13 WIB. Puncak perayaan Waisak ditutup dengan pelepasan lampion oleh umat Buddha dan masyarakat.dtc