Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Hasil pengolahan limbah tinja yang menggunakan PAL-Andrich Tech System memiliki sejumlah manfaat. Namun saat ini air hasil pengolahannya tidak direkomendasikan untuk diminum.
"Konsep awalnya alat ini itu kan tadinya untuk bisa memenuhi baku mutu, air tinja ini diolah untuk bisa dibuang ke lingkungan. Cuma dari hasil prosesnya, hasil olahan kita ini hasilnya itu sangat bagus. Malah bisa mendekati portable water, jadi istilahnya air bersih," kata Dirut PT MJH Lestari Internasional Andri di kantor Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja Duri Kosambi, Jalan Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Selasa (29/5/2018).
Ia memaparkan hasil olahan air ini bisa digunakan untuk utilitas, misalnya menyiram tanaman, mencuci mobil, hingga digunakan pemadam kebakaran untuk menyedot air.
Andri menyebut PT MJH Lestari Internasional telah bekerja sama dengan PD PAL untuk me-rebranding sehingga bisa menjual kembali mesin ini. Namun belum ada kerja sama penggunaan masyarakat karena hasil olahan limbah masih diuji coba.
"Belum ada. Itu kan harus ditempatkan oleh PD PAL sendiri. Kita hanya membikin alatnya saja. Itu kan program misal nanti digunakan masyarakat nanti diprogramkan oleh PD PAL," kata Andri.
Namun dia tidak merekomendasikan hasil olahan limbah tinja ini untuk diminum. Sebab, menurutnya, belum ada standar food grade dan sertifikasi MUI apakah halal atau tidak untuk makan dan minum hingga dipakai untuk wudu.
"Saya nggak rekomendasikan untuk diminum. Utility itu artinya aman dipegang, untuk minum itu harus ditambah food grade. Harus aman dari bakteri kalau untuk minum. Kalau untuk minum itu harus diatur regulasinya dari pemerintah dan dari MUI. Misal untuk berwudu aman atau tidak," ujar Andri.
Ia mengaku telah mengajukan ke MUI terkait permintaan sertifikasi halal ini. Lanjut Andri, pengolahan limbah tinja ini bisa digunakan untuk mandi, tetapi tergantung mindset setiap orang.
"Untuk minum terutama jangan dulu. Kalau mandi lebih ke mindset dulu, kalau saya yang tahu saya nggak masalah," ujar Andri.
Sementara itu, Kepala Sub-IPLT Duri Kosambi Rommel Benny Sitompul mengatakan saat ini hasil air olahan limbah tinja masih diuji coba. Karena itu, Pemprov DKI belum menggunakannya ke masyarakat.
"Ini masih trial. Ini kita masih lihat dampak ke kulit manusia. Ini harus diperiksa terus. Terus dampaknya kepada lingkungan kalau nanti dipakai harus diperiksa terus," kata Rommel. (dtc)