Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bekasi. Penerapan one way arus balik di Tol Cikampek menuju Jakarta dinilai teruru-buru. Dinas Perhubungan Kota Bekasi menilai penerapan one way tidak memperhitungkan kondisi arus lalu lintas di pintu keluar tol.
"Yang pasti kalau one way di jalan Tol Cikampek menuju Jakarta ini masalah sosialisasi yang terburu-buru. Seandainya dia (pemudik) pakai jalur kanan, dia ini kira-kira bisa keluar lewat jalur kiri nggak? Orang nggak tahu, misalnya saya mau keluar Cibitung, saya ambil jalur kanan, kira-kira bisa ke kiri nggak? kan nggak tahu," jelas Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi Johan Budi Gunawan saat ditemui detikcom di Pos Dishub Kota Bekasi 01 Hasibuan, Jalan Kartini, Kota Bekasi, Rabu (20/6/2018).
Johan berpendapat, sosialisasi one way tidak dilakukan secara menyeluruh. Minimnya sosialisasi justru mengakibatkan kekacauan di jalan dalam kota.
"Kedua, pada saat (pemudik) yang dari jalur Bandung mau ke kanan, orang nggak tahu juga, dimana pintu ke kanannya? Ketiga, ini orang-orang dari arah barat ke arah timur, mesti diinformasikan bahwa jam sekian, akan dilakukan one way, jadi orang bisa menunda perjalanannya," katanya.
Di samping itu, perlu diperhatikan dampak pertemuan pemudik dengan truk-truk selepas lebaran di jalan tol. Sehingga truk menggunakan jalan non-tol yang kemungkinan akan bertemu dengan pemudik yang keluar dari pintu tol di mana one way diberlakukan.
"Kan ada peraturan Menteri Perhubugan Nomor 34 tahun 2017 yang menyatakan angkutan barang yang sumbunya lebih dari dua itu (tidak boleh beroperasi) H-3 sampai H-1. Logikanya ini sudah H+, truk akan beroperasi, otomatis dia (mobil berukuran besar) akan lewat jalan non-tol. Kemudian juga ada bus, yang akan masuk jalan non-tol," sambungnya.
One way dinilai tidak cukup efektif mengurangi kemacetan. One way di jalan tol justru mengakibatkan sumbatan di jalan perkotaan.
"Efeknya akan menjadi sumbatan-sumbatan di jalur dalam kota. Tapi kami menghargailah, ini (one way) menjadi kreasi teman-teman di pusat untuk mengantisipasi dampak kemacetan di Tol Cikampek ke Palimanan, tapi efeknya luar biasa sekali," sambungnya.
Ia menyebutkan ada beberapa titik jalan dalam Kota Bekasi yang terdampak one way. "(Titik macet di) lintasan mudik kita punya Jalan Sultan Agung sampai Jalan Juanda, kemudian KH Noer Ali, Jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Cut Mutia, itu efeknya luar biasa sekali," sambungnya. (dtc)