Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi - MPR RI memilih Banyuwangi sebagai lokasi sosialisasi empat pilar kebangsaan. MPR RI menilai Banyuwangi memiliki kultur budaya yang bagus dan beraneka ragam.
Kegiatan dengan menggandeng Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi ini dikemas menarik. Yakni, menggunakan kesenian wayang kulit semalam suntuk di halaman kampus setempat. Istimewanya lagi, kesenian tradisional ini menghadirkan sinden bule asal Hongaria.
"Banyuwangi memiliki keragaman budaya adat dan tradisi. Sosialisasi empat pilar ini merupakan tugas MPR yang dikemas dengan langsung menyentuh budayanya. Banyak cara yang dilakukan, mulai forum diskusi ada juga dengan pendekatan budaya. Seperti kesenian wayang kulit ini, kata Siti Fauziah dari Sekjen MPR RI, kepada detikcom, Minggu (1/7/2018).
Banyuwangi menjadi salah satu daerah yang dipilih dalam sosialisasi empat pilar kebangsaan ini. Ini kali kedua berturut-turut pada dua tahun ini. "Kami juga pernah menggelar sosialisiasi empat pilar dengan kesenian Reog. Jadi, kita sesuaikan dengan budaya masing-masing daerah," jelasnya.
Siti kembali mengingatkan, empat pilar yang terus didengungkan MPR RI merupakan kunci persatuan dalam bernegara. Masing-masing Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
"Keempatnya menjadi tanggungjawab MPR untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Kita berharap, Untag Banyuwangi bisa menjadi agen dari kegiatan sosialisasi ini yang digelar secara rutin setiap tahun," tambahnya.
Sementara Rektor Untag Banyuwangi Andang Subahariyanto mengatakan pihaknya merasa terhormat bisa digandeng MPR RI dalam sosialisasi empat pilar. Apalagi, menggunakan pendekatan budaya adat tradisi.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap, Untag bisa ikut mensosialisasikan empat pilar bernegara. Sekaligus, ikut melestariakan budaya tradisional. "Dalam kegiatan ini, kita juga menghadirkan atraksi budaya lokal lain di Banyuwangi. Seperti musik bambu dan barong Kemiren. Ini bagian komitmen kami ikut melestarikan budaya tradisional," jelasnya.
Sementara Ketua Perkumpulan Gema Pendidikan Nasional (Perpenas) 17 Agustus 1945 Banyuwangi Sugihartoyo menambahkan sosialisasi empat pilar kebangsaan bersama MPR RI ini merupakan rangkaian kegiatan Perpenan selama sebulan penuh.
Kegiatan serangkaian Hari Lahir Pancasila, bulan Bung Karno dan dies natalis Perpenas. Kegiatannya mulai dari halal bihalal di lingkungan Perpenas hingga pawai seni Barong dan musik bambu hingga pagelaran wayang kulit. Pihaknya berharap kegiatan sosialisasi empat pilar ini bisa digelar rutin setiap tahun bersama MPRI RI.
"Dalangnya, Sigit Setiawan dan sinden asing, Agnes Serfozo. Lakonnya mengambil kisah Pendawa Syukur. Kisahnya, para Pendawa yang bersyukur meraih kemenangan," ujarnya. dtc