Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yogyakarta. Sejumlah seniman menggelar doa seni di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY). Doa seni tersebut untuk menghantarkan abu jenazah kartunis senior harian Kompas, GM Sudarta, sebelum dibawa ke tempat pemakaman di Makam Seniman Girisapto Bantul.
Sebenarnya GM Sudarta tidak hanya dikenal sebagai kartunis senior harian Kompas. Namun bagi kalangan seniman terutama kartunis-kartunis muda, dia dikenal dan dianggap sebagai bapak sekaligus guru dunia kartun dan karikatur di Indonesia.
"Dia (almarhum GM Sudarta) adalah bapak dan guru bagi kami yang kartunis-kartunis muda ini," kata Ketua Paguyuban Kartunis Yogyakarta (Pakyo), Agus Jumianto di sela-sela prosesi penyemayaman abu jenazah GM Sudarta di BBY, Selasa (3/7).
Menurutnya, sebagai seorang kartunis GM Sudarta tidak hanya sebatas milik harian Kompas. Namun GM Sudarta adalah milik Indonesia. Terbukti dari kiprahnya di dunia kartun dan karikatur yang fenomenal sekaligus tidak tergantikan di Indonesia.
"Dia terus mendorong kartunis-kartunis muda itu untuk terus berkarya tiada henti. Bahkan di tengah sakitnya beliau, beliau masih mendukung kegiatan-kagiatan kartunis di beberapa daerah, termasuk di Yogyakarta," ungkapnya.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap sang guru, Pakyo mencoba menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam prosesi penyemayaman GM Sudarta. Caranya dengan menampilkan 13 kartun dan karikatur sosok GM Sudarta di halaman depan BBY.
"Kita mencoba memberikan sesuatu di hari peristirahatan terakhir beliau. Meskipun waktunya pendek, masih ada beberapa teman kartunis yang bisa mengirimkan karyanya. Ada beberapa yang dibikin mendadak, ada yang koleksi mereka," jelasnya.
Sementara Budayawan Romo Sindhunata menambahkan, GM Sudarta merupakan salah satu orang yang berjasa dalam pendirian Bentara Budaya. Oleh karenanya, tidak mengherankan bila dia ingin disemayamkan di tempat bersejarah baginya ini.
"Sekarang Mas Darta bagaikan burung, sudah terlepas dari sarangnya sebebas-bebasnya seperti burung. Semoga kepergiannya yang abadi ini juga meninggalkan sebuah keabadian seni, keindahan seni," tandasnya.
Banyak seniman dan budayawan yang turut menghantarkan GM Sudarta ke tempat peristirahatan terakhirnya. Di antaranya Totok Buchori, Djoko Pekik, dan Nasirun. Bahkan ketiganya sempat berkolaborasi menggambar memakai satu kanvas.
Sebagai informasi, abu jenazah GM Sudarta sampai di BBY pada Senin (2/7) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Almarhum disemayamkan di BBY pagi sampai siang tadi. Sementara abu jenazah dikembumikan di Makam Seniman Girisapto Bantul siang tadi. (dth)