Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Berlin - Mesut Oezil mengumumkan pengunduran diri lewat Twitter dalam bahasa Inggris dan menuduh Asosiasi Sepakbola Jerman DFB punya masalah rasisme. Seberapa rasiskah Jerman?
"Jerman adalah negara terbuka", tegas juru bicara pemerintah Ulrike Demmer dalam konferensi pers mingguan di Berlin. "Integrasi warga migran adalah salah satu tugas utama pemerintah Jerman", tambahnya.
Tapi dalam kasus pengunduran diri Mesut zil dari timnas Jerman, yang disertai tuduhan rasisme di DFB, pemerintah hingga kini terlihat menghindar. "Kanselir (Angela Merkel) sangat menghargai Mesut zil", kata Demmer. "Mesut zil seorang pemain sepakbola yang hebat dan sudah banyak prestasinya untuk timnas Jerman."
Mundurnya zil tidak akan mengganggu proses integrasi di Jerman, kata Demmer selanjutnya. Dia juga tidak melihat ada kesalahan yang dilakukan di DFB. "DFB sudah menggalang berbagai prakarsa, proyek dan kampanye untuk integrasi dan kehidupan bersama dalam masyarakat", tandasnya.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga punya pandangan serupa. Menanggapi mundurnya Mesut zil, Maas mengatakan. "Saya tidak yakin, bahwa kasus seorang (pesepakbola) multimiliuner yang bekerja di Inggris dapat menggambarkan bagaimana situasi integrasi di Jerman", katanya ketika bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt di Berlin.
Politisi kritik DFB
Tapi kalangan politik di Berlin tidak sepakat dengan pemerintah Jerman. Jurubicara olahraga dari partai CDU Frank Steffel mengatakan kepada DW, mundurnya zil merupakan kasus sangat buruk bagi DFB.
"Sebenarnya jauh lebih baik kalau semua pihak yang terlibat sebelumnya berkonsultasi satu dengan yang lain, daripada hanya berbicara tentang yang lain", kata Steffel. "Dari aspek olahraga, Mesut zil akan tetap menjadi bagian dari timnas Jerman yang memenangkan Piala Dunia 2014".
Erhard Grundl, jurubicara olahraga dari Partai Hijau juga mengatakan: "Saya menyesalkan, bahwa di tahun 2018 seorang pemain nasional yang punya jasa besar mengundurkan diri dari timnas karena masalah rasisme".
Bagi Grundl, kesalahannya jelas ada pada DFB. "Tuduhan-tuduhan Ketua DFB Reinhard Grindel dan tim manajer Oliver Bierhof terhadap Mesut zil setelah timnas menderita kekalahan di Piala Dunia itulah yang menyebabkan krisis ini", katanya.
DFB tolak tuduhan rasisme
Juru bicara olahraga Partai leberal FDP Britta Dasler menuntut konsekuensi di DFB. "Mundurnya zil menunjukkan bahwa DFB tidak mampu menghadapi tuntutan-tuntutan masyarakat migrasi modern", kata dia. "Itu sebabnya. Inilah saat yang tepat untuk membuka perdebatan, bagaimana asosiasi sepakbola terbesar dunia ini menghadapi tantangan masa depan itu".
Presidium DFB sendiri bereaksi dengan sebuah pernyataan, mereka menyesalkan, "bahwa Mesut zil tidak merasa dilindungi DFB ketika menghadapi kecaman-kecaman rasis terhadap dirinya, berbeda misalnya dengan kasus Jerome Boateng".
Namun Presidium DFB secara tegas menolak tuduhan rasisme. Ketua DFB Reinhard Grindel sendiri sampai sekarang tidak bereaksi tentang mundurnya Mesut zil. DFB hanya mengatakan, Grindel saat ini masih cuti. dtc