Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Mojokerto - Siswi SMA di Mojokerto yang sempat lumpuh akibat hukuman squat jump dari seniornya sempat takut dipundung (bullying) bila kembali ke sekolah. Untuk menenangkannya, Dinas Pendidikan mengaku akan mengantarnya kembali ke sekolah.
Namun janji Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto, Mariyono, mengantar Mas Hanum Dwi Aprilia (16) kembali ke sekolah nyatanya urung terlaksana.
Saat dikonfirmasi wartawan, Mariyono menyatakan Hanum sudah kembali masuk ke sekolah. Ia beralasan tak ada persoalan yang mengganjal Hanum untuk kembali melanjutkan pendidikan dengan nyaman di SMAN 1 Gondang.
"Kepala sekolah bersama perwakilan guru telah melaporkan Hanum sudah sekolah dan tidak terjadi apa-apa," kata Mariyono kepada wartawan, Jumat (27/7/2018).
Di samping itu, lanjut Mariyono, tak ada permintaan dari orang tua Hanum agar diantar ke sekolah. "Pihak keluarga tidak meminta kami untuk mengantarkan anaknya berangkat sekolah. Kalau ada permintaan pasti kami antarkan ke sekolahnya," ujarnya.
Sebelumnya Mariyono berjanji akan mengantar Hanum pada hari pertama kembali bersekolah di SMAN 1 Gondang. Ia bahkan merencanakan akan memilih hari Senin untuk mengantarkan pelajar asal Sidoarjo tersebut. Alasannya, untuk menjamin Hanum tak di-bully oleh teman-teman sekolahnya.
"Kalau hari Senin kan saya bisa menyampaikan ke semua siswa saat apel di sekolah supaya tak mem-bully Hanum," cetusnya, Selasa (24/7) lalu.
Hanum memang sempat menyatakan enggan kembali sekolah di SMAN 1 Gondang karena takut menjadi sasaran perundungan oleh teman-temannya. Itu setelah kasus lumpuhnya santri Ponpes Al Ghoits, Gondang ini menjadi sorotan media massa.
Hanum sempat lumpuh akibat dihukum 90 kali squat jump oleh teman dan seniornya di ekskul Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) di SMAN 1 Gondang, Jumat (13/7). Kini kondisinya sudah pulih setelah dirawat di pengobatan alternatif Sangkal Putung dan rumah saikit selama 8 hari. dtc