Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Pasuruan - Ganyang Penghalang Demokrasi Pancasila (26), pria asal Kota Pasuruan, mendadak viral karena namanya unik. Saat ini Ganyang mengajar mata pelajaran sejarah, berkisah pengalamannya menyandang nama tak lazim itu.
"Awal ngajar dulu anak-anak panggil saya 'Pak Pancasila'. Hahaha," kata Ganyang saat ditemui di SMAN 3 Pasuruan tempatnya mengajar, Senin (30/7/2018).
Mendapat panggilan tersebut, Ganyang mengaku santai. Pelan-pelan dia arahkan anak didiknya memanggilnya 'Ganyang'. "Panggil Pak Ganyang saja, saya bilang. Sampai sekarang mereka panggil Pak Ganyang," terang lajang yang bertempat tinggal di Jalan Cilosari K/3 Perum Tembok Indah Kota Pasuruan ini.
Setelah lulus S1 Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) 21 Juli 2017 lalu dan baru mengikuti wisuda Sabtu, lalu. Beberapa minggu setelah lulus, Ganyang diterima sebagai guru honorer di SMAN 3 Pasuruan. Di sekolah yang sama, ayahnya Prajitno Putro (58), mengabdikan diri sebagai guru sejak 1988.
"Awal mengajar ada beban dengan nama saya. Tapi bagaimanapun juga sebagai guru saya harus terbuka dan tak menjadikannya beban. Anak-anak dulu juga merasa aneh dengan nama saya, akhirnya juga terbiasa," terang Ganyang santai.
Pria berpostur tinggi besar itu menceritakan reaksi teman-teman kampus dan para dosennya saat mahasiswa. Menurutnya, rata-rata mereka mengapresiasi.
"Teman-teman ndak ada masalah, justru gampang diingat katanya. Yang bully juga nggak ada. Kalau bully nama saya kan sama dengan membully Pancasila, hehehe. Dosen juga memuji nama saya," ungkapnya.
Terlepas dari semuanya, Ganyang mengaku nyaman dengan namanya. Ia bersyukur dengan nama pemberian ayahnya.
"(Nama ini) bisa jadi kontrol diri, agar saya dapat menerapkan harapan orang tua dalam nama itu," pungkasnya. dtc