Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Harga daging ayam masih bertahan mahal. Seperti, Selasa (31/7/2018), kebutuhan pokok yang satu ini dipasarkan berkisar Rp 40.000 hingga Rp 42.000 per kg. Mahalnya harga membuat omzet pedagang turut merosot, karena konsumen beralih ke menu yang lebih terjangkau.
Taslim, pedagang ayam potong di Pasar Tradisional Petisah, menuturkan harga ayam terus bertahan mahal sebulan terakhir. Namun hingga saat ini akunya, belum ada langkah konkrit dari pemerintah yang dirasakan pedagang sebagai upaya menekan harga.
"Sudah tiga minggu lebih, harga daging ayam mahal. Sekarang pembeli pun sepi," ujarnya. Sejak terjadinya kenaikan harga daging ayam ini, membuat konsumen juga mengurangi belanjaannya. Disamping tidak sedikit yang beralih ke menu lebih murah dan terjangkau. Alhasil, omzetnya juga merosot hingga 70%.
"Sekarang ini, sejak harga ayam mahal, langganan kita yang biasanya belanja itu satu kilo, dikurangi jumlahnya, yang jadi setengah kilo, ada yang empat ons," ujarnya.
Disisi lain, S Siregar pedagang ayam potong di Pusat Pasar Tradisional Medan mengamini masih mahalnya harga daging ayam ini." Masih mahal, Rp 40.000 sekilo," ujarnya.
Akibat mahalnya harga, konsumen pun mengurangi konsumsi ayam." Sejak harga ayam mahal orang yang belanja berkurang," ujarnya.
Baik Taslim maupun S Siregar berharap pemerintah melakukan intervensi harga daging ayam ini, sehingga bisa dijangkau masyarakat. "Harapan kita, harga ayam ini normal kembali di harga Rp 25.000 per kg," ujar.
Disisi lain, Sekretaris Lembaga Advokasi Perlindungan Konsumen (LAPK), Padian Adi menyebutkan masih bertahan mahalnya harga ayam yang berlangsung hingga satu bulan terakhir menjadi bukti kegagalan pemerintah melakukan intervensi ke pasar.
"Mahalnya harga yang berlangsung selama hampir satu bulan adalah bukti kegagalan pemerintah melakukan intervensi ke pasar, atau mungkin justru pemerintah sengaja membiarkan harga tetap tinggi," ujarnya.
Jika pemerintah sebutnya dengan sengaja absen maka komitmen untuk mensejahterakan rakyat hanya pepesan kosong semata.