Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta
Kondisi air di pulau Jawa dianggap kritis karena hanya memiliki potensi ketersediaan air di bawah batas minimum akibat adanya ketimpangan penduduk dan lingkungan. Pemerintah pun turun tangan untuk mengatasi hal tersebut.
Menurut Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pulau Jawa hanya memiliki potensi air sebesar 1.200 m3 per kapita per tahun. Padahal, kebutuhan minimum seharusnya 1.600 m3 per kapita per tahun.
Kementerian PUPR pun turun tangan dengan menetapkan sebanyak 35 wilayah pengembangan strategis (WPS) untuk menyusun program infrastruktur yang terpadu dengan potensi lokal.
"Untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah ini, Kementerian PUPR telah menetapkan 35 WPS yang dijadikan dasar penyusunan program pembangunan Infrastruktur PUPR yang terpadu dengan pengembangan wilayah," kata dia di Auditorium LIPI, Jakarta, Kamis (23/8/2018).
"Setiap WPS memiliki strategis pengembangan wilayah yang dijadikan acuan pembangunan infrastruktur guna memastikan bahwa potensi sosial ekonomi dapat dikembangkan secara optimal dan berkesinambungan, termasuk membangun kawasan perbatasan, pulau terluar, dan wilayah tertinggal yang secara daya dukung lingkungan masih memadai," imbuhnya.
Basuki mencontohkan saat ini proyek pembangunan sedang dilakukan di Papua. Dengan begitu ia berharap ketimpangan antar wilayah bisa teratasi.
Sebab, saat ini Papua memiliki potensi ketersediaan air sebesar 295.551 m3 per kapita per tahun.
"Kita memahami bahwa untuk jangka pendek, investasi pembangunan jalan baru tidak memberikan manfaat ekonomi yang sama bila investasi tersebut ditanamkan di pulau Jawa atau pulau Sumatera. Namun dalam jangka panjang, pembangunan infrastruktur pada WPS-WPS di luar pulau Jawa dan pulau Sumatera akan membangkitkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menurunkan ketimpangan antar wilayah yang pada gilirannya akan memperkokoh persatuan Indonesia," tutup dia.(dtf)