Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan Banyuwangi sebagai daerah generasi pertama yang menyerahkan dokumen Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Banyuwangi dilaporkan menyerahkan PPKB kepada Kemendikbud pada hari Rabu (29/8/2018).
"Kemarin tim kami telah menyerahkan PPKD Banyuwangi ke Mendikbud Pak Muhadjir Effendy dan Dirjen Kebudayaan Pak Hilmar Farid. Banyuwangi disebut sebagai daerah pelopor karena termasuk generasi pertama yang menyerahkan PPKD ke pemerintah pusat," ujar Anas di Banyuwangi, Kamis (30/8/2018).
PPKD merupakan dokumen yang memuat kondisi faktual dan permasalahan di bidang kebudayaan yang dihadapi masing-masing daerah. Dokumen ini nantinya akan menjadi dasar pembuatan peta biru (blueprint) strategi kebudayaan nasional.
"Ini ikhtiar para budayawan Banyuwangi, masyarakat adat, dan rakyat Banyuwangi untuk pemajuan kebudayaan secara berkesinambungan melalui sebuah blueprint atau peta biru yang nantinya ikut menjadi bagian dari blueprint strategi kebudayaan nasional," tambahnya.
Dalam pernyataannya, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid menyatakan, Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang tidak hanya menyusun pengembangan kebudayaannya secara administratif, tetapi juga telah mengupayakan pemajuannya secara konsisten.
"Banyuwangi adalah contoh bagaimana pengembangan kebudayaannya maju pesat," ungkapnya dalam kesempatan terpisah.
Penyusunan PPKD, lanjut Hilmar, merupakan bahan untuk menyusun strategi kebudayaan nasional, di mana semua daerah didorong untuk menyusun dokumen yang menjadi acuan hal tersebut.
"Ini merupakan tindak lanjut dari implementasi Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang mengamanatkan penyusunan strategi kebudayaan nasional harus berangkat dari masyarakat, yang kemudian disusun dalam PPKD," terangnya.
Dalam PPKD, ada sebelas aspek pemajuan kebudayaan, mulai dari manuskrip, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, olahraga tradisional hingga cagar budaya.
Dari semua aspek tersebut, Banyuwangi dapat dikatakan memiliki semuanya. Bahkan aspek-aspek ini telah dikembangkan dalam beragam festival seni-budaya yang digelar beberapa tahun terakhir.
"Dari semua aspek yang ada, di Banyuwangi ada semua. Sedikitnya ada 177 item yang menyangkut hal tersebut. Maka kami sangat berkepentingan untuk memasukkan unsur kebudayaan Banyuwangi dalam blueprint strategi kebudayaan nasional," tutupnya. dtc