Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Yogyakarta - Dimas Pratama Wijaya (19), mahasiswa baru jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kerap disapa Jokowi oleh teman-temannya sejak SMP hingga SMA di Batam. Hingga kini belum ada yang mempersoalkan nametag 'Jokowi' yang terpasang dijaketnya.
Menurut mahasiswa asal Batam itu, jaket ber-nametag Jokowi tersebut pun kerap dipakainya saat beraktivitas di luar. Menurutnya, belum ada orang yang mempermasalahkan nametag di jaketnya tersebut.
"(Sering) pakai, cuma enggak ada masalah. Waktu itu pernah sih, waktu menginap hotel di Yogya ada mas-mas nanya 'eh itu jaketnya namanya Jokowi ya?', (saya jawab) 'iya'. Begitu aja sih," jelasnya.
Meski kampus melarangnya, ia akan mematuhinya. Karena kampus mempunyai kebijakan dan pandangan sendiri, ia pun menyetujuinya.
"Tanggapan saya sih kalau emang peraturannya (melarang) buat untuk kebaikan, karena memang dulu dekan ada bilang, pernah ada kejadian (konflik). Ya mungkin saya mengikuti peraturannya aja," ucapnya.
"Soalnya, sebenarnya kan dekan nglarang saya pakai jaket ini kan takut saya bawa-bawa hal-hal politik itu, yang sebenarnya saya tidak ada niat untuk itu," lanjutnya.
Dia menegaskan bahwa tidak bermaksud mempromosikan nama Jokowi di dalam kampus. Menurutnya, nametag yang terpasang di jaketnya hanya sekedar hiburan dan tanda pengenal saja.
"Sebenarnya kan saya tahu beritanya (larangan memakai nametag Jokowi) dari sosial media juga. Sampai sekarang belum sih mas (dipanggil dekan), mungkin nanti atau ada hari lain," paparnya.
Mahasiswa asal Batam ini tidak mempersoalkan sikap kampus tersebut. Dia menyadari bahwa sekarang ini adalah tahun politik, sehingga dikhawatirkan timbul konflik karena persoalan sepele.
"Ya sebenarnya kan dekan ngelarang saya untuk pakai jaket itu takut kejadian yang dulu itu terulang lagi sekarang. Saya pakai jaket Jokowi kan karena dekan takut saya bawa-bawa hal-hal politik," ulasnya.
"Atau mempromosikan kan, atau nanti dari kubu sebelah lah yang sekiranya tidak terima. Takut malah jadi rame, malah jadi konflik lagi. Saya sih setuju-setuju saja (aturan kampus)," lanjutnya.
Sejauh ini, kata Dimas, teman-teman di kampusnya menerima dia memakai nametag Jokowi. Sementara ini juga belum ada rekan yang mempermasalahkan nametag di jaketnya tersebut. "(Teman-teman) terbuka, saya terbuka juga orangnya kog. Belum ada, belum ada konflik-konflik kayak gitu," pungkas dia. dtc