Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Orang Batak (Toba) Kristen sekarang ini berada di persimpangan jalan. Pernyataan itu disampaikan oleh mantan Bupati Samosir Mangindar Simbolon, salah satu peserta yang hadir dalam seminar nasional "Meningkatkan Ketahanan Budaya Batak yang Kristiani", di Aula Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo Ujung, Medan, Sabtu (8/9/2018).
Pernyataan Mangindar Simbolon sebagai respon atas materi yang disampaikan Pastor Dr Herman T Nainggolan OFM Cap dan Pendeta Martin Lukito Sinaga yang bicara pada sesi pertama.
"Secara statistik orang Batak (Toba-red) lebih kurang 90% Kristen. Tapi sekarang ini sedang di persimpangan. Gantung Batak-nya, gantung Kristen-nya. Kita ini masih hidup di dunia, belum ke surga," kata Mangindar Simbolon.
Menanggapi itu, Pastor Dr. Herman Togar Nainggolan menjelaskan, bahwa dalam agama Kristen, nilai-nilai budaya yang baik diakui. Khususnya dalam Katolik. Agama dan budaya dianggap lebih berhasil mengalami inkulturasi.
"Kenapa banyak umat Katolik di Samosir, salah satunya karena ia dianggap lebih bisa mengakomodir budaya Batak," ujar Pastor Herman.
Hal sama juga dijelaskan Pendeta Martin Lukito. Menurutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas kelembagaan. Termasuk kualitas lembaga pendidikan dan agama.
"Mengapa nilai-nilai budaya Batak itu belum menggarami kita? Menurut saya, 'garam' itu ada di hati, tapi belum pada lembaga kita," kata Martin.