Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Hari kedua "Pekan Peradaban" yang berlangsung di Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) Jalan Perintis Kemerdekaan No 33 Medan, diisi dengan berbagai kegiatan. Antara lain seminar sejarah dan budaya serta pertunjukan Teater Artefak yang mengangkat karya "Repro-Diksi Tanda" karya dan sutradara Agus Susilo.
Seperti di hari pertama, pertunjukan teater ini juga berlangsung 2 sesi. Yakni pada pukul 16.00 WIB dan 19.30 WIB. Hal itu dikatakan Agus Susilo kepada medanbisnis daily.com, Rabu (19/9/2018).
"Namun yang istimewa malam ini pertunjukan "Repro-Diksi Tanda" akan ditonton oleh sejumlah peneliti sejarah, arkeolog, maupun pegiat budaya yang ada di Sumut. Termasuk penemu Situs Kota Cina (China-red) Edward McKinnon. Jumlah penonton pun tetap ramai, seperti hari pertama," terang.
Sebelumnya, pada acara pembukaan, Selasa malam (18/9/2018), ribuan penonton yang lebih dari setengahnya adalah para pelajar memadati TBSU.
Setidaknya 550 kursi yang tersedia di Gedung Utama penuh oleh penonton yang menyaksikan "Repro-Diksi Tanda". Belum lagi penonton yang tidak dapat kursi, tetap ikut menyaksikan pertunjukan demi pertunjukan yang disuguhkan. Dengan antusias, mereka mereka mengikuti kisah-kisah yang tersaji di atas panggung. Tidak berisik dan tapi juga tetap santai.
Selain "Repro-Diksi Tanda" di acara pembukaan itu juga ditampilkan berbagai kesenian tradional yang ada di Sumatera Utara. Yang paling menghebohkan para penonton adalah ketika ditampilkan kolaborasi berbagai alat musik petik dari berbagai mayarakat tradisi. Antara lain guzheng (Tiongkok) kulcapi (Karo) kecapi (Batak Toba).
Petikan kulcapi yang dibawa Jacky Raju Sembiring dari grup Sedalanen Etnik yang berkolaburasi dengan denting Guzheng menciptakan harmonisasi tersendiri.
Kepala Taman Budaya Propinsi Sumatera Utara, Deny Afriyanto yang membuka acara mengungkapkan even dengan design "Pekan Peradaban" harus terus dikembangkan, untuk menjaga budaya di .
“Saya sangat senang, acara ini bisa mendekatkan kecintaan generasi muda atas situs-situs sejarah,” kata Edward McKinnon yang sengaja terbang dari Inggris untuk menghadiri acara ini. MenurutEdward, situs-situs di Indonesia bisa membuka sejarah masa lalu dan bagaimana hebatnya peradaban di abad-abad lampau.
Di "Pekan Peradaban" yang berlangsung 18-23 September 2018 itu akan digelar berbagai kegiatan berkaitan peradaban. Di antaranya belajar membuat gerabah, pameran Museum Situs Kota Cina, belajar membatik, pementasan teater, bazaar kuliner dan pagelaran 5 etnis dan sejumlah perlombaan.