Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Panyabungan. Sejumlah petani kopi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tergabung dalam Koperasi Kopi Mandailing Jaya (KKMJ) memproduksi kopi bubuk merek Banamon, yang beralamat di Desa Alahankae, Kecamatan Ulupungkut, Madina.
Ketua KKMJ, Andi Hakim didampingi Manager Unit Usaha KKMJ, Idris Sandi kepada medanbisnisdayli.com, Jumat (28/9/2018) menjelaskan, para petani dalam koperasi ini adalah binaan NGO konservasi alam Sumatra Rainforest Institute (SRI) dan dan Batang Pungkut Green Conservation (BPGC), didukung TFCA Sumatra, serta berkolaborasi dengan Pemkab Mandailing Natal, Balai Taman Nasional Batang Gadis, MPIG KM.
Pendampingan terhadap petani yang terhimpuan dalam koperasi ini dilakukan dari pembibitan, yaitu sejak tahun 2014.
“Biji kopi yang kami produksi ini adalah biji kopi dari petani dampingan yang ditanam di Pegunungan Mandailing dengan ketinggian 900-1.400 mdpl. Dengan sistem kebun yang ramah alam dan lingkungan tanpa menggunakan insektisida, pestisida, pupuk kimiawi.”kata Andi.
Andi menjelaskan, 2% dari penjualan Kopi Banamon didonasikan untuk biaya pendampingan petani, dan perlindungan hewan krismatik Sumatra melalui lembaga lingkungan SRI dan BPGC. Harga Rp 80.000 ukuran Rp 200 gram.
"Artinya, pembeli Kopi Banamon selain menikmati kopi arabika Mandailing langsung dari tangan petani juga telah berpatisipasi untuk pembiayaan pendampingan petani dan perlindungan satwa krismatik sumatra, khususnya di Kabupaten Mandailing Natal.," ujarnya.
Idris Sandi menambahkan, meskipun produk Banamon ini diproduksi di pedesaan, namun pemasarannya hingga ke luar negeri. "Saat ini model penjualan Kopi Banamon sendiri masih memanfaatkan media sosial," ujarnya.