Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Salah satu program Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) adalah membantu sanggar-sanggar seni budaya di Kawasan Danau Toba (KDT) untuk bisa pentas rutin, setidaknya 1 x seminggu. Bantuan itu dinyatakan dengan memberikan dana Rp 10 juta per bulan untuk setiap sanggar.
Demikian dikatakan Direktur Pemasaran Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Basar Simanjuntak kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (9/10/2018).
Menurut Basar, komitmen pendukungan selama tahun 2018 ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat/komunitas/sanggar tersebut untuk menempah dirinya agar di tahun 2019 pertunjukan tetap berkesinambungan dengan mandiri termasuk dengan pengelolaan karcis masuk atau sponsorship.
"Pada 2017, kami mencoba pilot project di 3 titik Samosir (Sianjur Mulamula dengan tema opera), Parapat (openstage dengan tema klasik Batak), Balige (Tugu DI Panjaitan dengan tema Batak kontemporer) melalui pendukungan Rp 10 juta per bulan dengan minimal penampilan dengan jadwal tetap 1x seminggu. Salah satu pemicu program yang kami lihat adalah belum adanya pertujukan rutin masyarakat lokal dan belum adanya atraksi berjadwal dan bertema yang bisa dinikmati wisatawan di Kawasan Danau Toba. Sementara kami melihat tetap adanya kegiatan pembinaan budaya musik dan tari," ujarnya.
Diakui Basar, tantangan utamanya adalah disiplin soal jam tayang dan terus berinovasi merancang acara yang menarik dan interaktif serta mempunyai ciri khas lokal. Wisatawan dapat membedakan apa yang ditampilkan di berbagai tempat tersebut.
Hal itupun diakui pimpinan Sanggar Dolok Sipiak, Parapat, Cory Paroma Pandjaitan yang menerima bantuan itu. Dengan dukungan dana itu aktivitas pertunjukan sanggarnya bisa digelar secara rutin untuk mendukung kepariwisataan di Kawasan Danau Toba, khususnya Parapat.