Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Fragmentasi "Belajar Tertawa" yang disuguhkan Kantor Teater Jakarta di Gedung Tari Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU),, Jalan Perintis Kemerdekaan, No 33, Medan, Sabtu malam (27/10/2018) berupaya menggelitik "sesuatu" (ketegangan) yang kian melanda manusia dewasa ini.
Tanpa bermaksud menjadikan "sesuatu" yang "serius" itu menjadi bahan candaan, sebaliknya, Kantor Teater Jakarta mencoba menawarkan cara baru untuk melihat "sesuatu" itu dari sudut pandang yang berbeda.
Roy Julian dan Mamexandria, dua "karyawan" Kantor Teater Jakarta ini mengatakan, "Belajar Tertawa" adalah uji coba untuk melihat, merasakan, memahami dan memaknai sebuah keburukan, kesedihan dan penderitaan.
Malam itu Kantor Teater Jakarta seolah mentas sekenanya. Ada adegan seperti anak-anak yang sedang bermain petak umpat, menumpahkan cat seenaknya, seperti tengah bermain engklek dan sebagainya, tetapi tetap dengan wajah ekspresif teaterikal ; seperti sebuah ekspresi yang menderita.
Mungkin di situlah upaya memahami penderitaan itu. Atau boleh jadi mereka sedang menyitir betapa manusia, terutama anak-anak bahkan untuk bermain pun harus dengan penuh penderitaan.
Meminjam istilah komedian Charlie Chaplin, komedi adalah kejenakaan yang serius dan keseriusan hanya soal pandang dan cara menikmatinya dalam komedi.