Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Medan. Supandi Kusuma, namanya dikenal tidak hanya di Medan, Sumatra Utara, atau di tingkat nasional. Di kancah internasional, namanya menggaung dengan prestasi olah raga wushu. Anak didiknya berkali-kali menyabet medali emas di kejuaraan dunia
Sejumah tokoh Sumatra Utara memberikan pandangannya tentang sosok pemilik Harian Analisa ini di acara peluncuran Buku Biografi Master Supandi Kusuma "Totalitas Pengabdian", di Kutaraja Room, Hotel Tiara, Jalan Cut Mutia, Medan, Sabtu (27/10/2018).
Anggota DPR RI, Komisi X asal Sumatra Utara, Sofyan Tan, mengatakan, berbicara tentang Master Supandi Kusuma adalah berbicara tentang totalitas. Dia mengawalinya dengan menyebut empat tipe manusia, yang pertama orang yang suka membantu dengan tenaga tetapi tidak memiliki uang. Tipe kedua, orang yang suka tidak memiliki tenaga tetapi bersedia menyumbangkan uangnya.
Tipe ketiga, orang yang suka membantu dengan sekuat tenaga dan juga mau mengeluarkan uangnya. Sedangkan tipe keempat adalah orang yang tidak suka mengeluarkan uang ataupun tenaganya. Master Supandi Kusuma, kata dia, adalah orang tipe ketiga yang mau memberikan tenaga, pikiran, waktu dan uangnya untuk olah raga wushu.
"Saya teringat pada saat Asian Games kemarin, karena kami di Komisi X, kami mengurusi olah raga. Pada saat Lindswell menyumbangkan emas kedua. Saya sedang bersama dengan Yayuk Basuki, seorang maestro tenis, yang meraih dua medali emas pada Asian Games. Dia mengatakan, Pak Sofyan sampaikan salam hormat saya kepada Pak Supandi karena hari ini Lindswell meraih medali emas," katanya.
Mendengar itu Sofyan Tan mengaku tergetar hatinya bahwa membina seorang atlet dan berhasil bukan pada saat Supandi Kusuma sebagai ketua umum, tapi kemudian anak didiknya mengharumkan nama seorang pembinanya, adalah sesuatu yang sangat luar biasa.
"Dia totalitas. Pak Supandi adalah orang yang bisa diteladani dicontoh oleh para pembina olah raga. Karena banyak orang yang mau menjadi ketua umum untuk mencari uang. Pak Supanndi tidak begitu, malah mengeluarkan uang," katanya.
Anggota DPD RI asal Sumatra Utara, Parlindungan Purba mengaku sudah mengenal Master Supandi Kusuma sebagai orang yang pendiam, tetapi banyak bekerja. Olah raga, kata dia, adalah salah satu pemersatu untuk hubungan nasional ataupun internasional. Sumatera Selatan maju karena ada Asian Games.
"Pak Supandi ini memilih olah raga untuk mengangkat Sumaera Utara. Beliau punya effort yang luar biasa," katanya.
Rektor Universitas Sumatra Utara, Runtung Sitepu juga menyampaikan pendapatnya. Sebagai 'orang kampus', dia sudah membaca buku biografi Master Supandi Kusuma "Totalitas Pengabdian" dari halama 1 sampai halaman 414.
Dia menyebut ada empat kalimat kunci bahwa ternyata dari sejarah lahirnya, orangtuanya memberi nama yang tepat yang artinya tenang selamat sehat dan senang. Orang tuanya mendoakan Pak Supandi Kusuma sebagai orang yang sehat, senang, tenang dan bisa menyenangkan orang," katanya.
Kepercayaan terhadap nama sebagai doa menurutnya juga diyakini di masyarakat Karo. Pemberian nama tidak lepas dari adanya harapan orangtua kepada anaknya.
Menurutnya, dari perjalanan panjangnya, Supandi Kusuma sebagai sebagai master wushu yang sudah menyumbang medali untuk bangsa ini, di mana ada kemauan di situ ada jalan.
Dikatakannya, di dalam buku tertulis Supandi mengenal Tai Chi tahun 1954 di Hongkong. Di sana dia melihat orang berlatih dan membuatnya jatuh hati terhadap olah raga tersebut. Kecintaannya terhadap Tai Chi ternyata menemukan jalanya ketika di sekolah yang sekarang dikenal dengan nama Sutomo dia bertemu dengan guru bahasa dari Hongkong yang ternyata ahli di bidang olah raga Tai Chi.
Supandi juga pernah mencoba judo dan bertemu dengan orang Jepang. "Ini yang menjadi cikal bakal pak Supandi seperti sekarang ini dengan wushunya," katanya.
Dia menilai, kesuksesan tidak akan pernah datang dengan tiba-tiba. Kesuksesan membutuhkan pengorbanan, tenaga dan juga dana, serta waktu yang panjang. Hal tersebut bisa dilihat bahwa Master Supandi Kusuma membimbing dan membawa olahraga yang tidak dikenal menjadi terkenal kemudian melahirkan atlet yang meraih penghargaaan di tingkat internasional.
Tentang filsafat hidup, 100 kesabaran melahirkan emas, menurutnya, apa yang sudah dilakukan Master Supandi Kusuma lebih dari itu. Dia menyebutnya dengan seribu kesabaran melahirkan sejuta emas.
"Dengan berbagai kesabaran dan tekun bagaimana membangun olah raga yang tak dikenal menjadi terkenal. Bahkan mendapat ancaman dari penguasa-penguasa masa lalu tapi Supandi Kusuma tetap tegar untuk wishu di Indonesia
Edy Sibarani, Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Medan mengatakan, totalitas pengabdian sudah diimplemetasikan oleh seorang Master Supandi Kusuma. Wushu, menjadi satu olah raga terbaik di Sumut. Wushu selalu berhasil membawa Indonesia ke dunia dengan peraihan medali emas.
Supandi, kata dia, tidak hanya mengenalkan wushu ke tingkat dunia, tetapi juga Medan, Sumatra Utara. Karena atlet-atlet peraih medali tersebut berlatih di Padepokan Wushu,di Jalan Wushu, di Medan.
Zainab, atlie wushu peraih emas sebelum era Lindswell Kwok mengatakan, dirinya dilatih dengan keras dalam suasana kekeluargaan. Supandi Kusuma adalah sosok seorang bapak yang melatih dan menempa dengan tekun.
Petinju nasional, Crish John, yang sebelumnya juga merupakan atlit wushu, sama halnya istri dan kedua putrinya menilai bahwa Supandi Kusuma adalah sosok pelatih, pembina, pembimbing yang memiliki passion dan mencintai yang dikerjakannya.
Dalam acara peluncuran buku biografi tersebut banyak tokoh yang hadir, di antaranya Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi; mantan Gubernur Sumatra Utara, HT Erry Nuradi; Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution; mantan Walikota Medan, Abdillah dan Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen Sabrar Fadhillah.
Pangdam mengatakan, yang dilakukan Supandi Kusuma juga sama dengan yang dilakukan TNI, mengibarkan Bendera Merah Putih di manapun berada.
"Makanya saya memberikan salam hormat seperti ini. Atlet-atlet wushu sudah berhasil mengibarkan Bendera Merah Putih di mana-mana," katanya.