Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Minat petani untuk budidaya sayuran jenis kol di Desa Gurgur, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatra Utara cukup tinggi, sehingga dikenal sebagai daerah penghasil terbesar di daerah itu.
"Rata rata warga petani paham dalam budidaya jenis tanaman sayur kol karena itu banyak warga untuk menambah penghasilannya menggelutinya," ujar warga, Erikson Simangunsong, Selasa (4/12/2018), di Tampahan.
Ia mengatakan, kol salah satu jenis tanaman yang sangat cepat menghasilkan uang, sehingga menjadi komoditas andalan mendukung ekonomi keluarga jangka pendek.
"Petani itu sudah membuat program tanaman apa yang bisa menghasilkan uang cepat sambil menunggu penghasilan dari tanaman keras. Kol hanya membutuhkan waktu selama dua bulan sudah panen," sebutnya.
Senada disampaikan Ermin Simanjuntak, pemilik tanaman sayur kol seluas 1 rante. Ia mengaku kol cukup membantu keuangan keluarga, khususnya memenuhi kebutuhan anak sekolah dan biaya rumah tangga. Tanaman 1 rante bisa berpenghasilan Rp 400.000-Rp 500.000 jangka waktu dua bulan.
"Cukup berarti bagi kami petani dalam kurun waktu dua bulan bisa mengharapkan uang sebesar itu keguanaannya untuk perongkosan anak anak ke sekolah," terangnya menyebut tanaman utama pertaniannya adalah kopi ateng.
Ketua BPD Desa Gurgur, Ruki Simangunsong dalam kesempatan itu membenarkan bahwa saat ini petani di wilayahnya untuk budidaya tanaman sayuran jenis kol cukup tinggi sebagai sasaran pemasaran Siborongborong dan Pasar Balige.
"Menurut informasi di wilayah Tobasa daerah penghasil sayur kol terbesar adalah disini untuk kebutuhan kota Balige saya rasa mencukupi," katanya mengakui bahwa dia juga sebagai petani yang turut andil dalam budidaya tanaman itu.