Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Labuhanbatu. Plt Bupati Labuhanbatu, Andi Suhaimi Dalimunthe menghadiri acara Kenduri Budaya Melayu Labuhanbatu 2018, Sabtu malam (29/12/2018), di Gedung Nasional Rantauprapat.
Andi mengaku seakan pulang kampung dalam suasana tersebut. Dan berharap budaya Melayu Labuhanbatu dapat berkembang.
"Ke depan, kepada para pihak dan tokoh Labuhanbatu yang ingin mengembalikan kejayaan Melayu agar membuat sejarah Labuhanbatu," jelasnya.
Katanya, di Kabupaten Labuhanbatu sampai ke derah Pane, memiliki dua kesultanan, yaitu Sultan Bilah dan Sultan Pane.
Sementara, untuk sejarah Rantauprapat, kata dia dimulai dari sejarah Patuan Bolatan. Untuk melestarikan sejarah Rantauprapat itu, Andi mengaku menganggarkan dana Pemkab Labuhanbatu TA 2019 sebesar Rp 600 juta untuk pemugaran dan membeli lahan makam Patuan Bolatan.
"Agar dijadikan cagar budaya agar ada sejarah di Rantauprapat," ujarnya.
Upaya itu, menurutnya agar bagaimana sejarah Labuhanbatu diangkat dan diperlihatkan kepada generasi muda dan masyarakat luas, agar sejarah Labuhanbatu mrnjadi lebih baik.
Dia juga mengakui Kantor Bupati Labuhanbatu didominasi warna kuning. Itu menurut dia, bukan karena dia Partai Golkar.
"Kita harus kembali ke jati diri sendiri. Kita balik kampung di kampung sendiri," paparnya.
Pada kesempatan itu, Plt Bupati Labuhanbatu juga berkenan memberikan cenderamata kepada para ahli waris Sultan dan Raja Pemangku Adat, di antaranya Kesultanan Bilah Tengku Yanuardi Cucu Alm Tengku Hasnan gelar Tengku Besar Bllah, Kesultanan Panal Tengku Milwan, Kesultanan Kota Pinang Tengku Tabato Tengku Ifan Bahren, Kesultanan Kualuh Tengku Zainul Mansyur Syah Al Haj, Kesultanan Kampung Raja Tanjung Medan Tengku Nazri Nofarizal, Kerajaan Rantauprapat Raja Syahdan Dalimunthe, Kerajaan Siringo-ringo Raja H Zainul Munthe, Kerajaan Bandar Kumbul Raja Harmaini Hasibuan atau Rivai Hasibuan.
Kemudian, Kerajaan Gunung Maria Raja H Bahren Nasution, Kerajaan Tanjung Medan Zulham Rambe, Kerajaan Sihare-hare Raja Baharuddin Rambe, Kerajaan Sibargot Raja Erwin Munthe, Kerajaan NA IX-X Raja Bahnan Munthe, Kerajaan Marbau H Mami Aritonang, Kerajaan Gunung Tiggu Raja Indra Sakti Ritonga, Kerajaan Lobu Tayas H Aziz Ritonga
Ketua Lembaga Budaya Melayu (LBM) Labuhanbatu, Fery Badriansyah, mengatakan, Labuhanbatu adalah Melayu. Karena, Belanda pada masa dahulu mengatakan bahwa suku-suku yang ada di Indonesia yaitu yang beragama Islam adalah Melayu. Dia juga mengatakan Melayu adalah kebudayaan Islam
"Ke depannya kami berharap mari kita bergandengan tangan bersama-sama meningkatkan seni dan budaya Labuhanbatu," ajaknya.