Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyebut capres-cawapres usungannya tak akan memenuhi undangan tes baca Alquran karena tak mau lagi meramaikan isu agama. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin heran.
"Lho, kok aneh sih? Tes baca Alquran dibilang SARA? Jangan-jangan kalau Prabowo berkuasa bisa jadi Musabaqah Tilawatil Quran ditiadakan karena dianggap SARA oleh Prabowo," kata anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir dalam keterangan tertulis, Senin (31/12/2018).
Padahal, menurut Inas, tim Prabowo selama ini kerap menggunakan isu agama dalam kontestasi politik. Ia mencontohkan soal Jokowi yang sering dituding anti Islam dan suka mengkriminalisasi ulama.
"Prabowo and the gangs selama ini paling rajin memanfaatkan agama untuk kepentingan politiknya. Seperti opini Jokowi anti Islam atau Islamophobia, partai pendukung penista agama hingga kriminalisasi ulama," ujar politikus Hanura itu.
Inas kemudian mengungkit isu yang menyebut-nyebut Prabowo memukul meja di depan ulama dalam forum Dewan Penasihat PA 212. Menurut dia, peristiwa itu dan penolakan ikut tes baca Alquran kali ini punya makna tersendiri.
"Padahal Prabowo yang belum menjadi presiden saja sudah menzalimi ulama dengan membentak dan menggebrak meja kepada ulama 212 dan yang terbaru adalah menolak tes baca Alquran karena dianggap SARA dan ini berarti bahwa Prabowo anti Alquran dong," lanjut Inas.
Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade mengatakan Prabowo dan Sandi pada dasarnya siap mengikuti tes baca Alquran itu. Namun Andre mengatakan timses Prabowo-Sandi tak mau lagi berlarut-larut dalam isu yang menyinggung agama.
Andre menilai hal itu tak substansial dalam Pilpres 2019. Ia mengatakan pihaknya fokus pada isu ekonomi.
Inas menyebut pernyataan Andre itu menggelikan. Dia bahkan meragukan kapasitas Prabowo-Sandi dalam persoalan ekonomi.
"Yang menggelikan adalah kubu Prabowo-Sandi malah mengalihkan perhatian dan keingintahuan publik tentang kadar keislaman Prabowo-Sandi ke isu ekonomi, di mana mereka sangat piawai mengumbar hoax. Jadi Prabowo bisa apa sih? Salat dan ngaji nggak bisa, ekonomi hoax melulu, geografi ngaco melulu," tutup Inas. (dtc)