Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Menanggapi pernyataan Ketua Badan Pemenangan Daerah (BKD) Prabowo-Sandi Sumatra Utara, Gus Irawan Pasaribu, tentang adanya polisi yang mengancam kepala lingkungan (Kepling) di Kota Medan agar mendukung pasangan capres petahana, Juru Bicara Tim Kemenangan Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Sumut Sutrisno Pangaribuan menyatakan dia pasti tidak asbun atau asal bunyi. Bicara tanpa data dan fakta.
Oleh karenanya, tuduhan tersebut tidak boleh dianggap biasa. Kepolisian serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diminta segera meresponnya. Agar tidak menjadi bola liar.
"Pernyataan seorang anggota DPR RI, ketua partai, tentu tidak asbun. Oleh karenanya pihak Bawaslu dan polisi harus segera memanggil Gus Irawan untuk membuktikan tuduhan itu," tegas Sutrisno kepada medanbisnisdaily.com, Senin (11/2/2019).
Ungkapnya, Pemilu selalu dimaknai sebagai pesta demokrasi. Maka harus menghadirkan sukacita, kegembiraan dan tanpa intimidasi maupun ketakutan. Jika ada pihak yang mengganggu pesta, itu akan menjadi musuh bersama.
TKD Jokowi-Ma'ruf, ujar Sutrisno, dengan tegas menyatakan bahwa tidak pernah melibatkan institusi negara untuk memenangkan Pemilu Presiden 2019. Oleh karena itu, diminta tim kampanye pasangan capres lain agar tidak membangun opini menyesatkan hanya karena sudah semakin yakin tidak bakal dapat menang.
Seharusnya semua pihak berkompetisi secara fair sesuai dengan azas pemilu yang langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil. Setiap tindakan diluar azas pemilu itu menjadi musuh bersama bangsa ini, termasuk mereka yang membangun opini sesat.
"Kami menyarakan kepada Bawaslu Sumatera Utara dan Poldasu untuk segera memanggil dan meminta keterangan kepada Gus Irawan terkait pernyataannya adanya intimidasi terhadap kepling di kota Medan yang memaksa untuk memilih Paslon 01," kata Ketua Komisi D DPRD Sumut ini.
Gus Irawan usai menghadiri deklarasi caleg PBB se-Sumut dukunga Prabowo-Sandi, di , di Gedung IPDM, Jalan Setia Budi, Medan, Minggu (10/2/2019), menyatakan demokrasi yang ada saat ini telah tercederai oleh adanya intervensi secara struktur dan masif yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
"Kepling di tingkat Kota Medan diintervensi dan diancam-ancam oleh aparat kepolisian agar mendukung calon petahana," kata Gus.
Kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumut ini, intervensi dilakukan secara seragam, bahkan sudah sampai kepada tingkat mengancam. Sikap seperti itu diakuinya telah mencederai prinsip dasar demokrasi