Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kedutaan Besar Rusia di Indonesia sempat bereaksi lewat Twitter setelah capres petahana, Joko Widodo (Jokowi) menyinggung istilah 'propaganda Rusia'. Kehebohan itu tidak mengganggu hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia.
"Tidak. Saya benar-benar berpikir kalau isu ini tidak mempengaruhi hubungan bilateral. Saya benar-benar berharap seperti itu. Sejauh ini, hubungan kedua negara sangat baik," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva, saat press briefing di kediamannya, Jl Karet Pedurenan No 1, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).
Setelah kehebohan 'propaganda Rusia', perwakilan Kedubes Rusia dan pejabat Kementerian Luar Negeri sudah berbicara. Vorobieva mengatakan pertemuan itu diinisiasi oleh kedua pihak.
"Kami telah melakukan percakapan dengan official Indonesia. Kami menjelaskan posisi kami. Sebenarnya kami pun berpikir masalah ini sudah selesai," ucapnya.
Vorobieva menegaskan Kedubes Rusia selalu bertindak sesuai dengan batasan yang berlaku. Dia mengaku tidak punya informasi bila ada warga negara Rusia yang ikut membantu peserta Pemilu 2019.
"Jika ada warga Rusia secara individu dihubungi oleh pihak oposisi, kami tidak memiliki informasi mengenai itu," ujar Vorobieva.
Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyebut 'propaganda Rusia' saat kampanye di Jawa Timur dan Jawa Tengah pada awal Februari. Setelah ada pernyataan dari Kedubes Rusia, Jokowi menegaskan, istilah itu hanya terminologi dari artikel yang dia baca.
"Ini kita tidak bicara mengenai negara, bukan negara Rusia tapi terminologi dari artikel di Rand Corporation," kata Jokowi ditemui di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2/2019).dtc