Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Bertempat di Hotel Le Polonia Medan, Rabu (27/3/2019), Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Darmayanti Lubis meluncurkan (launching) buku biografinya. Berjudul "Perempuan Tangguh Pembela Kaum Perempuan dan Anak". Ditulis Helmi Hidayat yang tak lain adalah stafnya di DPD.
Hadir dalam peluncuran ini wartawan yang tergabung dalam Forum Jurnalis Perempuan Indonesia, perwakilan Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, mahasiswa dan sebagainya.
Darmayanti (68) mengatakanm biografinya ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawabannya sebagai anggota DPD kepada publik Sumatra Utara. Tercatat hingga kini sudah dua periode ibu tiga orang anak itu menjadi anggota DPD. Sejak 2009.
Diungkapkan di biografinya, Darmayanti yang merupakan kelahiran Kota Binjai lulusan Institut Teknologi Bandung. Seterusnya menempuh pendidikan hingga meraih gelar doktor di Universitas Leeds, Inggris. Sejak tahun 1976, selama tiga dekade lebih menjadi pengajar di USU dan ditabalkan sebagai guru besar (profesor) di Fakultas Teknik USU (2002).
Di DPD yang berkantor di Senayan, sejak 2017 dia diangkat menjadi wakil ketua. Bersama dua wakil ketua lainnya mendampingi Oesman Sapta Odang yang menduduki posisi ketua.
Oleh penulisnya, Helmi, disebutkan kendati menekuni disiplin ilmu pasti (eksakta), Darmayanti memiliki perhatian besar terhadap berbagai persoalan sosial di tengah-tengah masyarakat. Khususnya menyangkut perempuan dan anak. Oleh karenanya tak heran kalau pada 1991-1994 dia ditunjuk menjadi Sekretaris Pusat Studi Wanita USU.
Ungkapnya, merasa perjuangannya terhadap perlindungan perempuan dan anak akan lebih kuat dan berdampak luas jika melalui jalur parlemen, itulah kenapa kemudian Darmayanti ikut dalam kontestasi perebutan kursi DPD. Dan akhirnya terpilih dari daerah pemilihan Sumatra Utara.
Satu hal yang cukup menonjol dalam keseharian Darmayanti sebagai wakil rakyat, terang Helmi adalah terkait kegigihannya memperjuangkan atau menggolkan satu masalah. Kendati disibukkan berbagai agenda pimpinan.
"Misalnya, ada permasalahan tentang industri perkebunan kelapa sawit, dia harus pergi ke berbagai provinsi mengikuti aneka pembahasan agar membawa keuntungan bagi daerah," tuturnya.
Yang lainnya, pengaduan pegawai honorer K2 yang pernah disampaikan langsung kepadanya di Senayan. Darmayanti harus menampung ratusan pegawai melakukan pertemuan di kantor DPD hingga tidak mencukupi.
Itu sebabnya dalam salah satu kata pengantar di biografinya yang disampaikan Wakil Ketua DPD Ahmad Muqowam, Darmayanti dikatakan sebagai perempuan tangguh dan gigih.