Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Tergiur dengan harganya yang tinggi, Eduward Sihite warga Tanjung Morawa, KM 16, Deli Serdang, Sumatra Utara, mencoba peruntungan dengan membudidayakan vanili. Ia memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya dan mengubahnya menjadi ladang vanili.
Bibit vanili itu ia peroleh dari berbagai daerah. Mulai dari Nias, Aceh, Sembahe, Sidikalang dan Bogor. Untuk luar Sumatra ia membeli secara online.
"Bibitnya Rp 15 ribu/batang. Aku cari sendiri dari informasi di internet. Kalau dekat, bisa langsung beli ke lokasi," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (11/4/2019).
Dikatakannya, proses budidaya vanili yang tergolong jenis anggrek ini, tidak terlalu rumit. Cara budidayanya juga sama seperti anggrek.
"Saya memang baru mulai dan belajar dari internet. Mudah-mudahan setelah 3 tahun sudah bisa panen," katanya.
Vanili yang ditanamnya beberapa bulan lalu, tampak sudah mulai tinggi dan merambat ke tiang penyanggah. Karena jenis tumbuhan merambat, selain diberi penyanggah, media tanam juga ada yang dibuat vertikal berupa sabuk kelapa yang dikerengkeng dengan kawat. Hal itu untuk memberikan nutrisi bagi tunas-tunas yang baru muncul.
Melengkapi informasi dari berbagai sumber disebutkan, harga vanili kering per kg bisa mencapai Rp 5 juta. Indonesia sendiri pernah menjadi produsen vanili terbesar di dunia. Menurut data Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2007 total ekspor Indonesia mencapai 3700 ton per tahun. Namun kini rekor itu dipegang oleh negara Madagaskar.