Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Akibat harga pakan udang pabrikan mengalami kenaikan, para petambak udang vaname hanya mengandalkan kepala ikan teri sebagai pakan udang. Sayangnya, harga kepala ikan teri yang disebut abu itupun turut mengalami kenaikan pula.
Seorang petambak udang vaname, Maruli Siregar, di Dusun Tangkahan Batak, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, mengatakan, saat ini harga kepala ikan teri sudah mencapai Rp 8.000 per kg, sebelumnya hanya Rp 6.000 per kg.
."Umumnya petambak masyarakat intensif tidak lagi menggunakan pakan pabrikan karena harga tidak terjangkau, sehingga limbah ikan teri yakni kepala dan abu ikan teri dijadikan pakan udang, inipun sudah mahal, saat ini Rp 8.000/kg", sebutnya, Sabtu (13/4/2019).
Pakan udang dari ikan teri, katanya, tidak bisa diperoleh dari kedai-kedai ataupun grosir ikan kering. Pakan ini sudah dimiliki kalangan pedagang pengumpul abu teri yang menjadi pemasok ke toke-toke udang.
"Meski hanya limbah, abu ikan teri yang dahulunya tidak laku dan hanya untuk pakan babi, saat ini susah didapati. Petambak membeli dari toke penampung udang dan penyedia benur, jadi, kata toke naik, ya kita beli juga," katanya.