Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Langkat. Produksi semangka berkurang, sedangkan kebutuhan konsumen akan buah semangka di bulan Ramadan ini meningkat. Harga semangka di tingkat petani pun berpacu naik dari sebelumnya Rp 4.000 menjadi Rp 4.700/Kg.
Sangat beruntung bagi petani yang saat ini sedang panen, rezeki mereka meningkat, atau lazimnya di kalangan petani, ia sedang 'naik daun'.
Seperti yang dialami Jumari, petani semangka di Dusun Kelantan, Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Simatra Utara. Ia mengaku harga semangka yang dipanennya diminta agen lain Rp 5.000/kg, tetapi tidak dijual, karena sudah terikat sama pemodal.
"Saya tanam 15 rantai di lahan bekas tanaman padi di Khatib Darus Kelurahan Pekan Gebang. Pas panen, ada pembeli lain berani Rp 5.000/kg, karena agen itu butuh semangka. Karena saya memakai dana dari pemodal, ya saya jual kepemilik modal Rp 4.700/Kg," ungkap Jumari.
Dijelaskan Jumari, dengan luas lahan 15 rantai ia menghasilkan semangka nonbiji 18 ton dengan harga jual Rp 4.700/Kg, dengan meraup uang penjualan Rp 84 juta.
Rezeki yang sama juga dialami petani semangka lain di Desa Pasar Rawa. Darman contohnya, yang merupakan anak kandung Jumari. Ia meraup uang penjualan semangka Rp 38 juta dari 8 ton semangka yang dipanennya di atas lahan 10 rantai.
"Lumayan lah Pak, harga jual semangka bagus, bisa untuk bekal hidup", katanya.
Anto Pakai, agen semangka di Gebang menyebutkan, naiknya harga pembelian karena stok buah semangka sudah menipis, sedangkan permintaan meja-meja buah milik pengecer cukup tinggi.
Sebelumnya akhir April 2019 lalu harga jual semangka petani Rp 4.000/Kg, setelah beranjak naik dari Rp 3.300/Kg.