Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Makassar - Tiga warga Jeneponto, Sulawesi Selatan yang dirujuk ke Makassar karena disebut terindaksi terkena penyakit misterius telah membaik. Setelah dilakukan penanganan medis, ketiga pasien tersebut dinyatakan menderita penyakit lain.
"1 pasien dewasa tidak terkait kasus wabah penyakit aneh karena masuk dengan ulkus peptik (perlukaan pada lambung akibat obat steroid dan anti nyeri) saat ini pasien membaik namun buang air besar masih hitam. 2 pasien anak hanya dirawat dengan radang tenggorokan dan semua membaik," ujar tim medis yang menangani pasien, dr Sudirman Katu, saat dimintai konfirmasi detikcom, Senin (13/5/2019).
Ketiga orang tersebut dirujuk dari Kabupaten Jeneponto ke RS Wahidin Sudirohusodo, pada Jumat (10/5). Mereka dirujuk karena mengalami demam, sakit kepala, sakit perut dan nyeri persendian, seperti pada umumnya gejala yang dirasakan korban penyakit misterius.
Namun setelah dilakukan perawatan dan wawancara medis antara tim dokter dan pasien, ada beberapa alasan mengapa para pasien itu dihubungkan dengan penyakit misterius.
"Iya yang dewasa hanya kebetulan tinggal di Garonggong jadi dikaitkan, kalau yang 2 anak-anak sebelum demam habis berenang di Tope Jawa," ucap Sudirman.
Sebelumnya, penyakit misterius menyebabkan puluhan orang sakit dan tiga orang meninggal dunia di Desa Garonggong, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel). Penyakit ini belum teratasi dan korban dengan gejala yang sama dilaporkan terus bertambah hingga kasusnya dikelompokkan dalam kejadian luar biasa (KLB).
"Sampai saat ini dilaporkan ada beberapa penderita yang mengalami demam, tapi kami belum bisa pastikan apakah itu sakitnya penderita tersebut ada hubungan dengan kemarin di Jeneponto. Jadi kita harus pastikan dulu. Karena dalam masa seperti ini, ada dua hal yang biasanya timbul. Pertama, penyakit yang biasanya meski tidak KLB seperti ini dan penyakit KLB yang kemarin. Jadi harus diperiksa lebih detil lagi pasiennya," ujar Kabid P2 Dinas Kesehatan Sulsel Nurul.
Untuk menyelidiki penyakit ini, Dinas Kesehatan dan Kemenkes RI telah membentuk tim khusus bersama para ahli, pakar, dan lembaga terkait guna mengambil sampel darah ternak dan lingkungan sekitar Jeneponto. dtc