Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendoakan para korban dalam insiden penikaman massal di Jepang. Penikaman massal ini terjadi saat Trump tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang.
Trump diketahui tengah melakukan kunjungan kenegaraan selama empat hari di negeri Sakura itu sejak akhir pekan lalu. Agenda Trump pada Selasa (28/5/2019) ini adalah mengunjungi personel militer AS yang ditugaskan di Jepang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (28/5/2019), Trump tengah berada di atas kapal militer Jepang saat insiden itu terjadi. Dia pun menyampaikan 'doa dan simpati untuk para korban serangan penikaman'.
"Seluruh rakyat Amerika bersama rakyat Jepang dan berkabung untuk para korban keluarga mereka," ucap Trump.
Insiden penikaman massal yang terjadi di Kawasaki ini dikhawatirkan menewaskan sedikitnya dua orang, termasuk satu anak-anak. Otoritas setempat menyebut keduanya 'tidak menunjukkan tanda-tanda vital (kehidupan)'. Istilah itu biasa dipakai untuk menyebut korban yang telah meninggal, namun kematiannya belum disertifikasi resmi oleh pejabat medis profesional.
Sekitar 17 orang lainnya, dengan beberapa di antaranya masih anak-anak, mengalami luka-luka dalam insiden ini. Dua anak di antaranya, yang disebut berjenis kelamin perempuan dan berusia 6-7 tahun, dilaporkan mengalami luka ringan. Kondisi korban luka lainnya tidak diketahui pasti.
Laporan televisi nasional NHKmenyebut pelaku mulai menikam orang-orang yang sedang menunggu bus di beberapa halte bus di kota Kawasaki, sebelah selatan Tokyo. Serangan ini terjadi saat orang-orang berangkat kerja dan anak-anak berangkat sekolah.
Pelaku penikaman yang tidak disebut identitasnya dan hanya disebut berusia sekitar 40-an hingga 50-an tahun, telah ditangkap polisi. Pelaku dalam kondisi luka parah saat ditangkap. Dia dilaporkan sempat menikam dirinya sendiri di bagian leher.
Motif penikaman massal ini belum diketahui pasti.
Diketahui bahwa Jepang termasuk salah satu negara dengan angka kriminal terendah di dunia. Serangan massal semacam ini sangat jarang terjadi.(dtc)