Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Belawan. Jelang Lebaran 1440 H pedagang kue kering di Belawan mengeluh. Pasalnya, kendati Lebaran tinggal empat hari lagi, namun daya beli masyarakat terhadap penganan yang biasa disuguhkan kepada tamu saat berlebaran itu berkurang.
Kue kering yang kurang diminati masyarakat tersebut, seperti kue mentega kering, kue nastar, kue skipi, kue sagun bakar, kue bawang, dan aneka jenis kue khas Lebaran lainnya serta kacang-kacangan terlihat banyak tersaji di lapak pedagang musiman kue kering di kawasan Jalan Veteran, Kota Belawan. Tak terlihat keramaian pembeli yang datang ke tempat penjualan kue kering tersebut. Pembeli hanya terlihat sesekali datang untuk berbelanja.
Wati (44) salah seorang pedagang kue kering di Jalan Veteran, Belawan mengatakan, dia berjualan kue kering sejak awal Ramadan lalu. Menurutnya, jika dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan kue kering mengalami penurunan. “
Ya, ada penurunan sekitar 10%. Wati menduga penyebab menurunnya daya beli masyarakat terhadap kue kering dagangannya karena Lebaran tahun ini bertepatan dengan masuknya tahun ajaran baru sekolah, sehingga masyarakat lebih fokus ke sekolah anaknya.
Berkurangnya daya beli masyarakat terhadap penganan kue kering otomatis berdampak terhadap omset penjualan. Kalau tahun lalu omset penjualan bisa mencapai Rp 2 juta- Rp 2,5 juta per hari. Namun tahun ini omset penjualan paling banter hanya Rp 1,5 juta per hari.
Mengenai harga kue yang dijualnya, kata Wati, bervariasi dan sangat terjangkau. Kue mentega kering misalnya dijual dengan harga Rp 25.000 per kotak, kue bawang Rp 50.000 per kotak dan kue skipi Rp 60.000 per kotak.
Setiap bulan Ramadan kawasan Jalan Veteran, Belawan ramai oleh pedagang kue kering musiman. Kawasan ini biasanya ramai dikunjungi pembeli sore hari menjelang berbuka puasa. Namun tahun ini keramaian pembeli berkurang dibanding tahun lalu.