Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Ponorogo - Arif Nur Hasan, balita 18 bulan di Ponorogo yang tercemplung panci berisi air mendidih kondisinya kini kritis. Pihak RSUD dr. Harjono memperkirakan keberhasilan perawatan Arif belum bisa dikatakan membaik.
"Keadaan umum pasien saat ini sedang. Sempat mengalami penurunan kondisi selama 2 hari, demam 2 hari, sempat tidak sadar," tutur Kabid Pelayanan Medik RSUD dr. Harjono Siti Nurfaidah kepada detikcom saat ditemui di kantornya, Jalan Ponorogo - Pacitan, Jumat (14/6/2019).
Arif, lanjut Siti, sudah menjalani perawatan selama 17 hari di RSUD dr. Harjono dengan pengawasan dari dokter bedah dan dokter anak. Pun juga sempat menjalani operasi sebanyak 4 kali.
"Dimungkinkan ada operasi-operasi selanjutnya," terang dia.
Sebab, kondisi Arif saat ini masih belum bisa dikatakan membaik. Butuh penanganan medis yang baik. Apalagi Arif juga mengalami Stress Related Mucosal Disease (SRMD) yakni bentuk stres tubuh terhadap sakit yang dialami.
"Terlihat dari lambung urin yang masih pekat," jelas dia.
Siti menambahkan kondisi pasien juga anemia saat ini sudah dilakukan transfusi darah kedua. Pasalnya, ada pendarahan-pendarahan relatif yang harus ditangani.
Mengingat kondisi pasien yang masih berusia anak-anak, kondisinya bisa naik turun. Apalagi ditambah adanya infeksi baik dari udara maupun pengunjung.
"Mohon doanya saja," tukasnya.
Sebelumnya, Arif tinggal bersama kedua orang tuanya, Misdi (52) dan Sulatih (31) di Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon.
Nahas pada Selasa (28/5), Arif tercemplung ke dalam panci berisi air mendidih di dapur rumahnya. Saat itu Arif hendak mengambil makanan di atas meja. Karena baru belajar berjalan, Arif pun secara tak sengaja menyenggol panci berisi air panas. Panci tersebut biasa digunakan untuk air minum keluarganya.
Akibatnya, Arif mengalami luka bakar serius sebanyak 47 persen derajat 2. Mulai dari dada hingga bagian bawah tubuh. dtc