Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Damaskus. Koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat menyatakan bahwa pihaknya secara tidak sengaja telah menewaskan setidaknya 1.319 warga sipil dalam serangan-serangan udaranya terhadap kelompok ISIS di Irak dan Suriah sejak tahun 2014.
Angka tersebut jauh lebih rendah daripada jumlah korban tewas yang disampaikan kelompok-kelompok yang memonitor konflik tersebut di Irak dan Suriah.
"Koalisi melakukan 34.514 serangan antara Agustus 2014 dan akhir Mei 2019," demikian pernyataan koalisi AS dalam sebuah statemen seperti dilansir dari kantor berita AFP,Jumat (28/6/2019).
Selama kurun waktu tersebut, "diperkirakan setidaknya 1.319 warga sipil tewas secara tidak disengaja oleh serangan-serangan koalisi."
Koalisi AS menambahkan bahwa pihaknya tengah memeriksa 159 laporan tambahan mengenai jatuhnya korban jiwa warga sipil. Selama ini, koalisi AS berulang kali menegaskan bahwa pihaknya melakukan upaya untuk menghindari jatuhnya korban jiwa warga sipil.
Sementara itu, Airwars, sebuah NGO yang memonitor korban jiwa warga sipil akibat serangan-serangan udara di seluruh dunia, memperkirakan bahwa lebih dari 8.000 warga sipil tewas dalam serangan-serangan koalisi AS.
Dalam laporan yang dirilis pada akhir April lalu, Amnesty International dan Airwars menyatakan bahwa serangan-serangan udara dan artileri koalisi telah menewaskan lebih dari 1.600 warga sipil hanya dalam waktu empat bulan perang untuk mengusir ISIS dari kota Raqqa, Suriah.
Seperti diketahui, para militan ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada tahun 2014, dan mengumumkan berdirinya kekhalifahan di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Namun serangan-serangan gencar dengan dukungan koalisi AS berhasil meruntuhkan kekhalifahan ISIS sampai akhirnya kelompok teroris itu dinyatakan kalah pada 23 Maret tahun ini.(dtc)