Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menuai kritik dari sejumlah anggota partai Demokrat yang mencalonkan diri ke Pilpres AS 2020. Pertemuan itu dinilai kurang memiliki substansi dan hanya foto-foto.
Dilansir Reuters, Senin (1/7/2019), para kritikus dari Partai Demokrat itu menyebut pertemuan Trump dengan Kim Jong Un di Zona Demiliterisasi pada Minggu (30/6) hanya sebagai aksi publikasi. Trump dinilai telah menyia-nyiakan langkah simbolis ketika ada sedikit peluang bahwa Korea Utara telah mengambil langkah-langkah yang berarti menuju denuklirisasi.
Para politisi Demokrat yang mengkritik Trump tersebut memandang tidak ada yang salah dengan pembicaraan antara Trump dengan Kim Jong Un yang disebut sebagai musuh AS. Namun menurut mereka pertemuan ketiga ini harus mengikuti persiapan intens dan kemajuan substantif oleh Korea Utara mengenai masalah nuklir.
"Presiden kita tidak boleh menghambur-hamburkan pengaruh Amerika pada operasi foto dan bertukar surat cinta dengan diktator yang kejam," kata Senator A.S. Elizabeth Warren melalui akun Twitter miliknya seperti dikutip Reuters.
Rekan Warren yang juga senator AS, Bernie Sanders dan Kamala Harris menyebut acara itu "photo-op."
Sanders mengatakan dia tidak menyalahkan Trump karena bertemu dengan Kim. Namun dia menanyakan dampak dari pertemuan itu.
"Apa yang akan terjadi besok dan lusa? Dia telah melemahkan Departemen Luar Negeri. Jika kita akan membawa perdamaian ke dunia ini, kita membutuhkan Departemen Luar Negeri yang kuat, kita perlu bergerak maju secara diplomatis, tidak hanya melakukan peluang foto," tuturnya.
Politisi Demokrat lainnya, Julian Castro menilai Trump telah mengangkat profil seorang diktator dengan bertemu Kim sebanyak tiga kali dan tanpa menunjukkan apa-apa dari pertemuan tersebut.
Korea Utara dinilai belum memenuhi komitmen yang dibuat dalam pertemuan Trump dan Kim Jong Un pada pertemuan sebelumnya.
"Dia melakukannya mundur," kata Castro yang merupakan sekretaris perumahan AS di bawah Presiden Barack Obama.
Seorang juru bicara mantan Wakil Presiden Joe Biden mengatakan Trump adalah "diktator" yang mengorbankan keamanan nasional AS.
Senator AS lainnya, Amy Klobuchar menyoroti rudal yang diluncurkan Korea Utara ke laut pada bulan lalu. Menurutnya Amerika Serikat perlu untuk melakukan perundingan atas kejadian semacam itu dengan berbekal misi yang jelas dan tujuan yang jelas.
"Tidak semudah hanya pergi dan membawa hidangan panas melewati pagar ke (wilayah) diktator di sebelah," katanya.(dtc)